Mengenang Bulan September Penuh Kasih Sayang

Bulan September bagi keluarga Haryono adalah bulan penuh kasih sayang. Pada akhir Agustus pak Haryono menikah dengan gadis cantik dari Kampung Melayu Astuty Hasinah. Pada tanggal 3 September adalah hari Ulang tahun Ibu Astuty yang sangat dicintai oleh seluruh keluarga besar pak Haryono sampai akhir hidup beliau yang penuh kasih sayang.

Semasa beliau masih hidup setiap akhir pekan kita selalu makan ke Restoran Korea atau Restoran Cina sengan makanan yan lezat sebagai kesempatan berkumpul dengan keluarga besar yang ada di Jakarta.

Sejak Ibu mendahului di panggil Yang Maha Kuasa semua kebiasaan itu berhenti tanpa aba-aba, tetapi setiap hari Jum’at seperti ini Ibu selalu membuat nasi bungkus untuk dibagikan pada bapak ibu di tempat mereka berkumpul di sekitar jalan menuju Makam Pahlawan Kalibata. Kebiasaan itu tetap dijalankan sampai sekarang sebagai kelanjutan kebiasaan Ibu bersedekah. Karena sudah biasa, maka para pekerja jalanan dan sopir ojeg selalu menunggu kiriman bungkusan nasi uduk dengan lauk pauknya yang lezat itu dengan rasa syukur. Yang mengantar selalu menyatakan kiriman itu dari almarhumah Ibu Astuty dan mohon didoakan serta minta maaf tidak bisa lagi mengantar secara pribadi.

Sekarang di Makam Pahlawan Kalibata, dr Rina Mardiana anak bungsu kami, selalu menyediakan bunga pada hari Jun’at untuk ditabur diatas makam dengan penuh kasih sayang. Dalam bulan Agustus sampai bulan September bunga-bunga yang ditabur banyak berwarna merah dan putih perlambang Hari Kemerdekaan RI, sehingga untuk beberapa hari beliau di dalam kubur seakan merayakan Hari Kemerdekaan RI yang sangat membanggakan.

Semasa masih hidup dan menjabat sebagai Menteri kita pernah mendapat Rumah Dinas Menteri di Kompleks jalan Denpasar. Kita pernah bertetangga dengan para Menteri tetapi jarang ada silaturahmi antar tetangga karena kesibukan masing-masing. Kita agak menyesal karena anak-anak juga tidak saling berkenalan hanya saling mengetahui nama-nama mereka. Pada waktu  sudah almarhumah Ibu Astuty, nantinya juga pak Haryono, bertetangga dengan Bapak Sony Harsono, Bapak Harmoko, Bapak Sucipto Wirosarjono, Bapak Subiyakto Tjakrawerdaya, Bapak Rusmin Nuryadin dan almarhum para Menteri lain yang telah wafat. Setiap kali kami selalu bertemu dengan ibu-ibu yang  menaburkan bunga di diatas makam bapak-bapak Menteri yang mendahului mereka dipanggil yang Maha Kuasa, sungguh merupakan kesempatan silaturahmi yang sejuk.

Pada umumnya mereka sudah sepuh dan terlihat rasa menyesal pada waktu muda belum sempat silaturahmi padahal setalah meninggal dunia sama-sama tinggal di Makam Pahlawan Kalibata untuk yang di Jakarta dan bertetangga selamanya. Semoga kita semua diampunkan dosa kita dan diberikan tempat yang sejuk di surga nanti. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment