Persiapan Hari Lansia Internasional berjalan mulus

Peringatan Hari Lansia sedunia (HALUIN) yang semula diingatkan dan diajak diperingati oleh Ibu Susi dari Yayasan Swastifarma untuk diperingati di Indonesia, dengan persetujuan beliau kita perluas dengan Yayasan RIA Pembangunan di Cibubur dan PWRI, khususnya Kerta Wredatama, hari ini mencapai tingkat persiapan yang hampir final. Sejak dicanangkan di Kompleks RIA di Cibubur, hari ini setidaknya ada sepuluh Organisasi yang memiliki kegiatan yang berhubungan dengan masalah lansia di Jakarta telah bergabung.

Pada tingkat daerah ada banyak organisasi yang sifatnya kerukunan dan bebas menentukan program dan kegiatannya sesuai selera anggotanya siap untuk bersama sama melakukan peringatan yang sama. Organisasi di daerah tersebut umumnya tidak mengacu pada kegiatan nasional atau kegiatan internasional  tetapi berorientasi pada prakarsa organisasi sesuai selera angotanya.

Kegiatan Organisasi diolah umumnya yang menarik bagi lansia untuk bergembira atau berkumpul brsama. Kegiatan seperti lomba yang menarik selalu berorientasi pada kegiatan masa remaja, belum banyak memperhatikan sifat-sifat atau ciri lansia tetapi bersifat ingatan masa remaja yang mereka praktekkan di masa lansia seperti mainan congkak yang mengingatkan kecepatan mengambil isi lobang untuk menang. Lomba lari 100 m yang disesuaikan dengan ciri khas untuk lansia seperti menunjuk yang menang sebagai juara adalah yang paling lamban sampai tingkat finish belum dicoba dalam praktek. Padahal bisa menjadi kegiatan kalau juaranya adalah yang paling lambat sampai ke ringkat finish. Kemudian yang mendapat sorak adalah usaha dari peserta yang paling lambat berusaha sampai ke tingkat finish.

Alasannya sederhana karena untuk mencapai dinish diperlukan semangat meneruskan lari dalam lomba bagi lansia sampai tingkat finish sebagai perlambang bahwa hidup lansia makin sulit tetapi kalau bisa sampai ke akhir dan berhasil merupakan pencapaian yang luar biasa. Untuk itu sepanjang perjalanan yang makin berat perlu dukungan masyarakat yang kuat agar tetap tabah menghadapi segala godaan di perjalanan terakhir untuk sukses.

Panitia yang dipimpin oleh Dr Mulyono Dani Prawiro didampingi Ibu Dr dr Dani sebagai nyonya rumah RIA Pembangunan di Cibubur dan pak Haryono sebagai sesepuh, pada rapat hari Selasa kemarin mengambil keputusan tentang susunan acara yang menyangkut penuh selama dua hari dengan Bazar yang terbuka untuk umum dan Webinar dengan topik pilihan dan Pertemuan khusus merancang struktur Organisasi masa depan bagi lansia yang kini jumlahnya melebihi jumlah anak balita serta umumnya hidup sebagai lansia dengan usia makin panjang yang berguna memelihara budaya bangsa dan mendampingi anak cucu tiga atau empat generasi berjuang bersama membangun dan memelihara nilai-nilai luhur budaya bangsanya.

Panitia yang terdiri dari wakil-wakil sepuluh organisai di Jakrta itu sepakat mengundang para wakil Gubernur, para wakil Bupati dan wakil Walikota yang masih berfungsi sebagai Ketua Komda Lansia untuk datang dan bersama para ahli tentang lansia bersama sama merumuskan rekomendasi tentang struktur Organisai penduduk lanjut usia agar perannya makin menguntungkan Pembangunan negara, bangsa dan anak cucunya.

Telah disepakati pula acara yang sangat padat tetapi santai selama dua hari tanggal 30 September samapai tanggal 1 Oktober sekaligus dikaitkan dengan peringatan Hari Stroke Internasional anggal 29 Oktober 2023 yang akan dibawa ke daerah dengan pengetahuan yang cukup tentang hidup sehat tanpa stroke sebagai bekal hidup dengan “Waspada Dtroke” bagi lansia yang resikonya paling tinggi. Sekaligus lansia bisa menjaga agar stroke yang dewasa ini melanda generasi muda  dicegah dengan hiduplebih teratur dan mengambil catanan lebih tenang tanpa harus selalu menag sendiri tetapi gotong royong bekerja bersama secara damai dan menang untuk kesejahteraan yang luas.

Dr Mulyono sebagai Ketua Panitia menyerukan agar semua anggota berusaha mengajak para simpatisan untuk ikut mnenggalang dana agar perayaan Hari Lansia Internasional tersebut bisa menggerakkan lebih banyak anggota masyarakat mendukung lansia yang tetap peduli mendampingi anak cucu cicit empat generasi membangun negara, bangsa dan keluarganya.

Haryono SuyonoComment