Hari Keluarga Nasional dan Intensifkan Penanganan Stunting

Dalam suasana sekitar Hari Keluarga Nasional tanggal 29 Juni 2023 yang baru saja lewat ada baiknya BKKBN mengajak semua rekan-rekan organisasi dan sahabatnya di seluruh Indonesia meningkatkan kegiatannya focus pada usaha peningkatan usia nikah sesuai Undang-undang yaitu pada usia 19 tahun untuk Wanita. Kegiatan itu senada dengan lima strategi penanganan masalah stinting atau Upaya yang harus dikerjakan agar seluruhnya bisa disarankan dan dikerjakan dengan baik.

Ada setidaknya lima strategi yang perlu dikerjakan secara fokus. Lima strategi itu disertai penggunaan peta keluarga secara cerma,  semangat tinggi dan focus akan menurunkan tingkat stunting dan akhirnya menghilangkan kasus stunting dari bumi tercinta Indonesia.

Lima strategi itu utamanya bertumpu pada keluarga dan masyarakat dengan tekanan mengusahakan agar anak gadisnya dipersiapkan secara fisik dan mental mengusahakan dirinya menunggu sampai dewasa, siap mental dan fisik  menikah. Artinya, usia sudah 19tahun atau lebih, nilai gizinya baik, memiliki pandangan hidup yang matang untuk mandiri serta siap berpisah dengan orang tua mengambil tanggung jawab yang tinggi sebagai keluarga yang mandiri.

Startegi kedua adalah bahwa anak gadisnya memiliki tingkat Pendidikan, kemampuan  atau ketrampilan memadai untuk hidup sebagai suami isteri. Kalau pendidikannya rendah maka kedua orang tuanya memberi perhatian agar anak gadisnya mengikuti berbagai kegiatan kursus ketrampilan yang banyak dilakukan oleh organisasi sosial kemasyarakatan tanpa rasa malu sehingga seorang gadis nantinya kalau menjadi ibu rumah tangga bisa mendorong keluarganya untuk mandiri.

Strategi ketiga yang sangat dibutuhkan adalah meyakinkan diri sendiri untuk mampu tampil dimuka umum secara mandiri sehingga anak-anak gadis oleh keluarganya perlu dilatih untuk tampil dimuka publik tanpa rasa malu atau rendah diri. Karena itu setiap keluarga harus mampu membekali anak gadisnya dengan ketrampilan siap dimuka publik, berdandan rapi, mamakai baju dan bertindak sopan dengan memberi perhatian pada penampilan yang menunjukkan dirinya sudah dewasa dan sangup mandiri.  Kemampuan tampil ini sangat penting agar anak gadis kita diperhitungkan dalam kehidupan bermasyarakat dan mampu bekerja sama, tidak terkucilkan, selalu diperhitungkan dalam pergaulan dan mendapat  perhatian sesama warga, bisa bergaul sehingga keluarganya tidak terkucil dalam pergaulan masyarakat yang sangat kompleks dan bervariasi.

Strategi keempat adalah bahwa anak gadis kita sebelum menikah memiliki jaringan sahabat yang luas sehingga hidup keluarganya nanti tidak sepi tetapi selalu memiliki kegiatan yang umumnya diprakarsai oleh sahabat dan rekan-rekan dari komunitas yang sangat luas. Jaringan ini sangat diperlukan karena kita ditakdirkan hidup dalam komunitas dan tidak berdiri sendiri.

Strategi kelima adalah bahwa anak gadis kita mendapat pemeriksaan dan dinyatakan sehat siap menikah dari ibu bidan di Posyandu atau di Puskesmas atau fari Dokter atau dokter ahli kandungan agar tidak mengecewakan suami atau orang tua bahwa isteri atau mantunya tidak bisa melayani suami layaknya pasangan yang Bahagia.    Apalagi tidak menghasilkan cucu yang biasa menjadi idaman kedua orang tua.

Didukung pemetaan yang cermat adanya lima strategi atau rasa siap keluarga mempersiapkan anak gadisnya menikah, maka kedua pengantin siap dinikahkan sebagai suami isteri yang disambut dengan gegap gempita oleh khalayak yang ditandai dengan senyum dan keiklasan hadir pada pesta perkawinan kedua mempelai yang sangat dewasa tersebut, Suatu perkawinan yang tidak saja dinikmati kedua anak muda yang memadu kasih tetapi mendapat dukungan masyarakat luas disekitarnya, dan yang penting  tidak menghasilkan anak yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari tiga kilogram atau anak stunting. Anak stunting tidak ada satupun di Indonesia dan dengan demikian Indonesia memiliki jumlah penduduk besar, siap bangkit dengan jumlah bayi dan anak balita sehat siap menjadi penduduk yang besar jumlahnya dengan kualitas tinggi sehingga membawa bangsa Indonesia bangkit maju, bahagia, sejahtera dan mandiri. Insya Alah Indonesia maju,  mandiri makmur dan sejahtera.

Haryono SuyonoComment