Petugas Lapangan KB dengan gelar Doktor
Hari Sabtu kemarin 12 Agustus, kami menerima seorang tamu istimewa, seorang mantan PLKB, petugas lapamham KB, dan seorang bidan, Ibu Nelly Yuana SSt, MKM, dengan seprang anaknya, Alila Belawa, yang sudah kelas dua SMP. Tamu itu istimewa karena adalah seorang Doktor Manajemen dosen Universitas Banten dan Universitas Muhammadiyah di Bantem. Beliau adalah Dr. Iswandi Andi Naikina yang sekarang dipercaya teman-temannya pensiunan pegawai BKKBN di Banten yang sudah oensiun sebagai Ketua Juang Kencana Propinsi Banten atau Kumpulan pensiunan pegawai BKKBN.
Selama menjabat sebagai Petugas KB di lapangan beliau memiliki kinerja yang bagus sehingga mendapat kiriman surat pribadi dari Kepala BKKBN Pusat, kala itu Dr Haryono Suyono, yang selalu memantau keadaan lapangan dan surT berkirim surat kepada petugas lapangan yang memiliki prestasi kerja yang bagus. “Kinerja bagus” untuk Provinsi Banten nilainya tinggi karena orovinsi Banten di kala tahun 70-80-an termasuk propinsi sulit dijangkau untuk ber-KB biarpun penduduknya sangat miskin.
Berkat kinerja yang selalu menonjol pak Iswandi memperoleh beasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Universitas Pajajaran di Bandung. Prpgram ini beliau selesaikan dengan baik, bahkan berlanjut sampai ke tingkat S2. juga diselaikannya dengan baik. Kesempatan lain yang terbuka Iswandi meneruskan ke tingkat S3 dan berhasil meraih gelar Akademis doctor yang langka bagi seorang petugas lapangan KB.
Aesudah itu beliau ditugaskan dalam kedudukan struktural BKKBN dari satu provinsi ke provinsi lainnya, Kembali ke Banren untuk pensiun.
Karena pernah bekerja di BKKBN Provinsi Banten, seterusnya pak Is memiliki seorang isteri yang bidan bekerja pada BKKBN, maka pak Iswandi sangat akrab dengan para pegawai BKKBN. Mereka memiliki maksud ingin bersilaturahmi ke Jakarta bertemu dengan pak Haryono yang menurut beliau memiliki arahan yang cukup tajam dan membuat para karyawan seakan seperti pasukan pejuang kemerdekaan yang kompak dan siap bertempur sampai sang saka dapat dikibarkan dengan penuh kebanggaan. Ada semacam “roh perjuangan” yang kuat dan dipelihara dengan sangat intensip.
Pertemuan nostalgia yang sangat akrab itu berlangsung cukup lama dan beliau serta isteri dan anaknya kelihatan tidak bosan mendengar cerita perjuangan bapaknya sampai mendapat gelar doktor tersebut. Kami anjurkan anak Perempuan cantik yang suka berbahasa Inggris itu bisa seperti bapaknya sekolah sampai mencapai gelar Doktor. Semoga.