Hidup Tenang dan Bahagia Tinggal di Sasana Tresna Wedha RIA Pembangunan
GEMARI.ID-CIBUBUR. Saya merasakan hidup tenang dan bahagia di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan (STW-RP), bahkan lebih bagus dari pada masa kecil saya, demikian dikatakan salah seorang penghuni Panti Lansia atau Rumah Lansia Bahagia, pensiunan Guru SMA Negeri 2 Madiun, Dra Indari Larasati saat diwawancarai awak media. Sabtu (15/07/2023).
Menurutnya, Lansia yang saat ini telah berusia 82 tahun telah bergabung di Rumah Lansia Bahagia di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur ini sejak tahun 2007 lalu. Dirinya menceritakan bahwa saat masih kecil, ia pernah merasakan tidak makan karena bapaknya sudah meninggal. Tinggal di STW-RP ia merasa senang, karena semua sudah tersedia, termasuk makan 3 kali se hari dan disini juga ada laundry. Baginya yang terpenting disini kita ada yang jaga. Satpam dan perawat 24 jam melayani dan setiap bulan kita difasilitasi untuk urusan ke Rumah Sakit, ambil pensiun dan belanja kebutuhan harian seperti alat atau bahan untuk mandi kita dibantu disini, katanya.
Eyang Iin panggilan akrab Lansia penghuni panti menuturkan, ketika kita semakin tua keluarga satu persatu meninggalkan kita menghadap Sang Pencipta, bila kita diberi umur lebih lama maka saatnya kita akan sendiri. Lalu saya pikir ngapain sendiri, jadi saya cari tempat yang tinggal yang nyaman dan aman untuk lansia. Di Madiun saya tidak menemukan, maka saya cari-cari lalu tahu tempat ini. Saya sebelumnya juga mencari di tempat lain di daerah Jawa Timur, namun tidak menemukan yang seperti disini. Disini saya ingin hidup tenang, menjalani usia tua bersama kawan se usia dan terjamin kesehatan serta kebutuhan sosialnya, tuturnya.
Eyang Iin menambahkan, disini kadang kita harus proaktif dalam mencari informasi, harus rajin buka WA grup dan bertanya kepada petugas agar well informed. Sebenarnya di STW-RP semua informasi bisa diakses lewat banyak kanal, ada poster, majalah dinding, bertanya ke petugas, media sosial dan WA grup. Nomor handphone petugas ada atau diberikan ke semua Lansia dan bisa dihubungi kapan saja. Walau ya kadang harus sabar menunggu, lawong yang dilayani banyak, imbuhnya.
Ia berharap, komunikasi, informasi dan edukasi kepada para lansia harus diberikan lebih intens. Kalau ada lansia yang tidak paham, ya harap maklum karena faktor usia bisa saja lupa. Lansia juga diberi akses bicara atau menyampaikan keluh kesahnya. Memang di STW-RP ada forum bulanan untuk churhat namanya BAKI (Bincang Antar Kita). Ada BAKI antar sesama Lansia, dengan Kepala STW-RP dan staf terkait, dengan pengurus yayasan bahkan dengan tokoh-tokoh dan publik figur seperti Bapak Imam Prasodjo dan Bapak Taufik Ismail. Selain itu ia juga berharap, STW-RP semakin hari jangan semakin mahal, karena uang pensiun kita kecil. Kalau harus ada penyesuaian jangan banyak-banyak dan bisa dikasih kebijaksanaan bila tidak mampu, karena makin tua kita semakin miskin, uang tabungan habis karena pensiun tidak cukup, pintanya.
Eyang Iin menghimbau semua media agar bisa dimanfaatkan sebagai alat promosi. Saya lihat pengurus sudah banyak mengupayakan dengan adanya Bazar RIA di lapangan untuk mengenalkan STW-RP kepada masyarakat sekitar Cibubur dan sekitarnya, adanya media sosial (instagram, facebook dll), internet dan juga cerita dari mulut kemulut. Yang terakhir ini masih paling efektif saat ini, karena saya lihat banyak Lansia yang tinggal di STW-RP ternyata pernah punya keluarga yang dulu juga adalah lansia penghuni STW-RP. Contoh saya, dulu tante saya pun tinggal puluhan tahun di sini sampai meninggal, jelasnya.
Diakhir wawancara Eyang Iin menyatakan perasaannya, bahwa dirinya merasa senang dan tinggal disini tidak banyak masalah. Saya merasa, saya orangnya ya gampang, tidak banyak protes. Protespun karena makanan dari dapur porsi terlalu banyak terutama untuk sarapan, masih tersisa kadang saya simpan, kadang saya buang juga. Tapi secara keseluruhan Lansia hidup bahagia di sini. Petugasnya baik-baik dan sangat memperhatikan kita. Mereka sepertinya tulus dan sayang sama kita. Tak sedikit dari mereka sudah seperti anak atau cucu untuk saya.
Kawan-kawan sesama Lansia juga rata-rata baik dan saling membantu. Pokoknya betah, buktinya saya sudah 16 tahun tinggal disini dan masih sehat karena senang dan banyak aktifitas serta dijaga kesehatannya, pungkasnya. @MDP.