Pasukan Belakang Perdatam sudah Lengkap
Berkat kedatangan kembali Bapak Karmaji dan isterinya Ibu Atik dari cuti Idulfitri ke Kampung halamannya di Batang, maka kru belakang Perdatam sudah lengkap. Mereka masuk ke kediaman Perdatam segera setelah kita makan malam hari Senin kemarin.
Bu Atik pagi ini bisa menyediakan sarapan pagi. Ternyata pagi ini Ibu Atik baru menyediakan nasi saja sedangkan lauknya menggunakkan sisa tempe goreng dan sate yang kita makan semalam.
Disamping itu sopir kami pak Bibit yang juga ikut pulang kampung mengantar adik isterinya menikah setelah lebaran, juga sudah siap mengantar kegiatan mas Rudi dan dr Rina sehari-hari. Pak Bibit juga pulamg kampung mengantar adik isterinya menikah di kampung halamannya. Mas Teguh harus juga pulang karena adik isterinya menikah setelah lebaran.
Dalam tiga hari ini tamu-tamu keluarga Perdatam tidak ada hentinya. Tiga hari yang lalu Ibu Iin dan anaknya Aby relawan Posdaya dari Madiun yang sekarang menjadi produsen kacang goreng renyah datang mampir karena ada kegiatan di Jakarta. Abaknya yang kelas dua SD senang melihat pak Haryono yang dikampungnya dikenal oleh kelompok Posdaya asuhan ibunya. Secara kebetulan kelompok ini punya usaha yang menjadi industry kacang goreng dengan kemampuan produksi tidak kurang dari 7 kg setiap hari yang dijual dengan system on line. Langganan kelompok ini termasuk Prof Dr Gufron Dirut BPJS dan jaringan lainnya. Karena itu kacang gorengannya telah sampai ke kota London sebagai oleh-oleh beliau tatkala berkunjung ke kota itu. Ada juga Bu Yati dari fihak Asuransi yang biasa melayani dengan polis untuk Hari Tua.
Kelompok Posdaya yang kaya dengan jaringan antar provinsi sangat bisa memenfaatkan jaringan itu untuk system penjualan dengan jaringan yang tidak kenal batas dan menguntungkan.
Sebelum Ibu Yati sampai telah datang Ibu Ida Zubaidah dari Gorontalo dan Ibu Ibu Zubaida dari Kementerian Kesehatan. Konon Ibu Zubaida yang datang dari Maluku memiliki minyak tradisionil yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Mudah-mudahan bisa menolong kaki yang lemah untuk berjalan.
Kegiatan Idul Fitri yang dimeriahkan dengan berbagai pertemuan itu sempat juga mengecewakan Ibu Yuli dari Bekasi yang datang bersama suami tatkala kami sedang beristirahat karena banyak melayani tamu yang datang. Ibu Yuli dan suaminya di tolak Stpam karena kami beristirahat itu. Mohon maaf lahir batin ya bu, semoga segala sesuatu berjalan santai tetapi tetap la ncar serta menggembirakan. Aamiin YRA.