Seri 8: Perkotaan dan Iklim

Semenjak banyak Negara mangalami kemerdekaan maka muncul phenomena baru tumbuhnya daerah-daerah pekotaan yang mengubah ciri-ciri, sikap dan tingkah laku sampai ke tingkat budata penduduknya.

Phenomena ini ditangkap oleh para ahli yang dikumpulkan UNDP PBB guna menyusun komponen baru yang merupakan penyempurnaan komponen MDGs yang dilaksanakan sebelumnya.

Seperti komponen lainnya, komponen baru mengukur nilainya dari jumlah penduduk yang mendiami daerah perkotaan di suatu Negara sehingga interpretasinya sangat sederhana. Apabila prosentase itu tinggi dipandang bahwa masyarakatnya memiliki kebebasan yang lebih tinggi disbanding yang nilainya rendah. Apabila prosentase penduduk perkotaan rendah maka dianggap bahwa masyarakatnya masih bersifat tradisional dan lebih menyerah pada perubahan alam sekitar.

Seperti halnya komponen Perkotaan maka komponen baru lain sebagai terjemahan lingkungan adalah komponen Iklim. Komponen ini sangat mempengaruhi sikap, tingkah laku dan budaya suatu masyarakat sehingga ukuran SDGs yang merupakan ukuran baru dari phenomena manusia dalam pembangunan sangat dipengaruhi oleh phenomena iklim, terutama karena adanya migrasi yang lebih dinamis dari penduduk yang biasanya hanya memiliki satu jenis iklim berpindah dengan mudah kedaerah atau wilayah dengan berbagai iklim yang berbeda-beda.

Karena iklim berbeda beda tersebut memerlukan dinamika yang sangat cepat dalam penyesuaian sikap, tingkah laku dan budaya manusia yang perlu dicatat dalam ukuran standar melalui indikator SDGs.

Variasi dari ukuran iklim dan penyelesaiannya yang modern yang berbeda beda bisa sangat dipengaruhi adanya gangguan iklim yang bisa merusak keberadaan pertanian atau industry besar yang bisa mengalami kehancuran dan merubah kehidupan manusianya. Perubahan iklim yang berpenaruh pada perubahan tanggapan IT yang mengikutinya bisa menjadi perhatian dan garapan untuk dipertimbangkan dalam ukuran SDGs lima tahun mendatang.   

Haryono SuyonoComment