Merangsang Inovasi Pertanian yang Menguntungkan
Dewasa ini diperlukan entepremeurship dengan inovasi yang sangat luas dalam berbagai bidang trermasuk dalam bidang pertanian. Masalahnya lahan untuk pertanian makin sempit berhubung adanya persaingan mendapatkan lahan untuk perluasan berbagai bidang. Bidang pertanian perlu adopsi konsep entrepreneur atau inovasi yang menguntungkan. Konsep inovasi itu perlu dikerjakan dalam pemakaian lahan bidang pertanian karena bersaing dengan penggunaan lahan untuk perumahan, perkantoran dan industry yang relative lebih menguntungkan.
Apalagi bidang pertanian selalu berhadapan serangan hama yang bisa hidup dari alam yang tidak mudah dihancurkan karena system penghancuran dengan menggunakan peptisida akan meninggalkan sisa yang melekat pada hasil tanaman yang berakibat mutu hasil tanaman terganggu dan bisa menyebabkan secara kumulatif pengaruh Kesehatan konsumen atau manusia yang mengkosumsi hasil pertanian tersebut. Hasil pertanian dengan residu zat kimia yang tertinggal menempel pada produk hasil pertanian.
Entrepreneurship itu bisa dan harus dimulai dari hal atau praktek sangat sederhana sampai pada mekanisasi bidang pertanian modern dalam bentuk industri besar besaran yang menyangkut modal dan pelaksana yang luar biasa.
Dalam inovasi sederhana bisa dimulai dari praktek lapangan oleh para petani yang sudah terbukti ampuh untuk disiarkan secara luas kepada kelompok petani lain yang belum mengenal cara penggunaan lahan. Daerah lain mungkin saja memiliki lahan serupa tetapi belum terpikir mengolah secara praktek menguntungkan. Mereka tidak biasa sehingga lahan yang tersedia tidak menjadi manfaat yang menguntungkan.
Salah satu inovasi itu adalah penggunaan lahan yang mempunyai kemiringan tertentu dan dialiri air dari puncak yang mengalir deras ke laut. Petani kita di Bali merubah tanah yang miring itu menjadi lahan pertanian yang indah berjajar dimana setiap kemiringan ditata rapi mulai dari tingkat atas sampai ke tingkat bawah, seakan ada sawah yang bertingkat tingkat. Setiap jengkal sawah memiliki hasil yang besar karena mendapat aliran air yang teratur dan cukup dari tingkat atas sampai kebawah.
Kalau system ini berhasil di Bali, tidak mustahil di daerah lain yang memiliki tanah miring mirip sawah seperti di lereng gunung di Bali, bisa digarap seperti sawah di Bali. Dinas Pertanian setempat bisa menggelar informasi itu kepada para petani di daerahnya.
Contoh inovasi sederhana lainnya adalah bagaimana mencegah penularan gangguan hama pada tanaman di sawah. Sawah yang luas bisa dengan mudah menularkan hama itu pada tanaman lainnya. Salah satu inovasi sederhana adalah dengan membuat galengan sempit nemisahkan petak yang sangat luas sehingga dari satu petak tidak cepat meluas ke petak lainnya. Batasan galengan itu tidak boleh membuat kemudahan pengolahan sawah dengan traktor atau tata olah moderen lainnya.
Kalau sekatnya berlapis dua, diantara dua sekat itu bisa jadi lahan untuk tanam sayur sehingga sawah menghasilkan sayur yang bisa panen lebih cepat dan lebih sering menghasilkan sebagai selingan tanaman padi yang waktunya relatif lebih lama sehingga para petani memiliki dana sedikit lebih untuk harian.
Prinsip inovasi ini harus sederhana yanpa menjadi hambatan menuju pertanian modern dengan alat yang lebih canggih seperti traktor dan alat lainnya. Inovasi sederhana itu merupakan awal dari Gerakan masyarakat pro inovasi yang luas dan menguntungkan.