Sedekah Menjelang Ramadhan Nenek Astuty Berlanjut
Kebiasaansedekah menjelang bulan Ramadhan Nenek Astuty yang selama ini menjadi bagian dari budaya yang dikembangkan Nenek Astuty Haryono untuk sahabat kaum Dhuafa di berbagai kampung dimana kegiatan beliau serta para angota keluarga tetap dilanjutkan. Kalau biasanya Nenek Astuty keliling mencari apa yang akan disajikan guna membantu keluarga menyambut bulan suci Ramadhan, maka kini Ananda dr Rina, Ibu Ria dan Mas Tri, Mas Fajar dan Bubu beramai-ramai berlomba menyiapkan kontribusi yang iby dab neneknya biasa menyiapkan untuk sahabat sekeliling kampungnya.
Selanjutnya mas Teguh, Pake Siswadi, mas Toha dan Make Vy Siswadi menyiapkan sejumlah paket yang akan disalurkan sesuai jumlah keluarga yang mendapat bagian untuk dibagikan kepada keluarga tetangganya.
Paket itu dibungkus rapi sehingga kelompok keluarga yang menerima seakan menerima hadiah berupa paket-paket yang perlu menebak isinya. Suasana tebak menebak itu merupakan suasana yang menggembirakan bagi setiap kelompok keluarga dan yang memberikan sumbangan, suatu kebahagiaan menjelang bulan Ramadhan yang penug berkah.
Biarpun tiap tahun bisa ditebak isinya berupa beras, the, kopi, atau kue fan makanan seperti mie dan kue kering lain sebagai makanan kecil sebagai iseng-iseng nyamikan srelah buka puasa tetapi merupakan selingan yang memberi hiburan setelah satu hari suntuk berpuasa, suatu kegembiraan yang menurut nenek Astuty dihemat dari uang pensiun dibagi kepada tetangga yang sangat memerlukan.
Kelompok Cinangka dengan petugas paling banyak mendapar jatah terbesar. Kelompok Loji mendapat jatah yang bervariasi. Kelompok Kampung Melayu selalu mendapat hitungan yang crtia karena mengandung sejarah masa kecil yang memberi kenangan indah pada nenek Astuty. Tidak lupa melalui Ibu Sulih pengasuh PAUD yang rajin membagikan hadiah kenangan untuk mantan keluarga Pacitan yang dulu nenek moyangnya pernah menjadi teman nenek yang hidup akrab drngan penuh kedamaian.