Mencegah Stunting sejak Dini

Bagi masyarakat umum tang tidak terlalu mahir dalam Ilmu Kesehatan ibu dan anak bisa mencegah stunting sebagai Gerakan Masyarakat yang masif. Sejak tahun 1980-an dalam Gerakan gizi UPGK telah diajarkan bahwa setiap bulan seorang ibu perku pergi ke Posyandu untuk berkumpul dengan para ibu-ibu lain, utamanya yang baru hamil atau melahirkan. Bagi ibu yang sedang hamil di Posyandu ditimbang dan apabila berat badannya tidak naik disbanding bulan sebelumnya, maka dianjurkan agar ibu hamil itu memperbaiki makanan yang di konsumsinya di rumah masing-masing, di Posyandu diberi contoh makanan sehat yang bisa meningkatkan berat badan ibu hamil tersebut.

Bagi yang membawa bayi atau anak balita, anaknya ditimbang. Kalau berat badan anak itu naik disbanding bulan sebelumnya, dianggap bahwa anak yang bersangkutan tumbuh sehat dan baik. Kalau tidak naik berat badannya maka dianjurkan agar anaknya lebih diperhatikan menyusunya kepada ibunya, atau diberi makanan tambahan agar berat badannya naik. Pelajaran bagi ibu yang memiliki anak balita adalah abhwa setiap bulan berat badan anak balita selalu harus naik, kalau tidak berarti selama satu bulan itu anaknya sakit atau mendapat gangguan pertumbuhannya. Oleh ibu-ibu PKK pengasuh Posyandu dianjurkan lebih rajin memberi air susu atau memberi makanan tambahan, biasanya di Poyandu disediakan contoh makanan tambahan dengan nilai gizi yang tinggi.

Kebiasaan ini perlu dan harus dilanjutkan dengan tambahan utamanya bagi yang memiliki anak perempuan yang sangat perlu pertumbhan dan kesehatan anaknya lebih diperhatikan. Guru-guru PAUD yang ada di Desa ditingkatkan perannya untuk setiap minggu atau dua minggu satu kali mengumpulkan ibu anak-anak asuhannya atau pengasuhnya guna diajari menanam sayur dan pohon buah di halaman rumahnya.

Terlebih dahulu di tempat PAUD berlangsung diberikan contoh Kebun Bergizi di halaman PAUD yang setiap hari disiram oleh anak-anak murid agar di rumah masing-masing kebiasaan itu dilanjutkan. Apabiila halaman rumah sempit maka diajari membuat tanaman sayur di botol Aqua yang dipotong dan diberi tanah dan pupuk sampah secukupnya agar menjadi media tanam yang subur. Kalau tidak ada botol aqua bisa didalam polybag bekas membawa belanja diisi dengan tanah dan piupuk secukupnya. Media tanam apa saja bisa divontohkan di sekolah PAUD pada waktu guru mengundang orang tua atau pengasuh anak balita ke sekolah. Kalau perlu antara orang tua diajak berlomba sehingga timbul gairah menanam sayur sebagai masukan gizi untuk anak balitanya. Kalau perlu guru PAUD mengadakan Gerakan gotong royong untuk makanan tambahan bagi anak-anak muridnya, utamanya anak perempuan agar tumbuh sehat dan rtidak kurang gizi.

Perhatian terhadap anak perempuan itu sangat penting sampai anak perempuan itu siap menikah pada usia 19 tahun dan siap hamil karena pernikahan yang sehat. Dengan demikian secara masal kita Bersama  mempersiapkan anak-anak perempuan menghasilkan anak tanpa kawatir terkena stunting karena tumbuh sehat dan memiliki nilai gizi tinggi. Pencegahan kasus stunting oleh masyarakat awam dengan Kebun Bergizi yang diolah sendiri oleh setiap keluarga.

Haryono SuyonoComment