Tamu dari Jerman, isteri serta mertuanya
Malam Minggu kemarin kediaman keluarga HSC di Jalan Perdatam ramai sekali seakan ada pesta keluarga karena mas Dadang, isterinya Ririn Sumargo dua oaring anak laki-lakinya yang ganteng dan gagah membawa kakak pertamanya Vivi Dadang yang menikah dengan pemuda ganteng Thomas asal Jerman yang aslinya asal Hongaria, ahli IT yang bekerja sebagai ahli IT pada perusahaan otomotif yang memperkenalkan mobil tanpa sopir yang sanggup berjalan dalam kedaan jalan lurus mulus dengan kecepatan 150 km perjam serta pada jalan macet bisa mencari sela-sela jalan untuk tetap maju bergerak.
Kedua pengantin baru yang berpacaran di Jerman selama empat tahun tersebut diantar oleh keluarga almarhum Bapak Sumargo dan Ibu Sugiatin terdiri dari mas Yoyok, isteri dan anak perempuannya yang tahun ini lulus Sarjana UI, anak pak Suyadi dari Yogya mbak Tatik yang sudah bercucu dan sangat happy karena anak-anak dan cucunya telah mentas menyenangkan neneknya. Pak Haryono ditemani anak pertama mbak Ria Indrastuti serta anak bontot dr Rina dan suaminya mas Rudi Lubis, pemuda asal Sumut yang halusnya mengalahkan orang Jawa.
Begitu semua tamu kumpul, pembicaraan utama malang melintang dari Jakarta ke Jerman dengan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia campur aduk. Cerita tentang mobil di Jerman yang jalannya bisa ngebut 150 km perjam di jalan tol luar kota yang mulus hampir tidak ada lekukan serta mobil yang bisa jalan dalam kota yang pada saat macet sama saja dengan di Jakarta.
Kita juga membandingkan gaji bagi lulusan Sarjana yang luar biasa besarnya tetapi sanggup bayar pajak sampai 40 persen kepada negara dengan santai. Pelayanan kesehatan dijamin asuransi. Begitu juga kehiduan lain dan hampir semua keperluan dijamin proteksi asuransi.
Tempat tinggal lebih memilih sewa apartemen karena sewaktu waktu, kalau tidak suka, bisa pindah apartemen lain dibanding tinggal di suatu rumah yang biasanya jauh dari tempat kerja dan bisa menghabiskan waktu untuk pulang pergi ke kantor.
Hadir juga anak pak Suyadi dari Yogya, mbak Tatik, yang sudah lama tidak ketemu sekarang sudah berusia 62 tahun. Dia pernah bekerja pada perusahaab farmasi yang besar dengan produk aneka macam obat-obatan tetapi sekarang tidak lagi sejaya masa lampau lagi.
Tamu lain adalah Mas Yoyok dan anaknya yang kedua. Anak pertamanya menikah pada seorang pemuda yang ketemu di luar negeri. Setelah menikah keduanya memutuskan menetap dan bekerja dengan nyaman dalam lingkungan perguruan tinggi dan perusahaan multi kampeni besar dengan Lembaga riset yang sangat maju.
Setelah tiba waktu makan. obrolan dihentikan. Semua duduk mengelilingi meja makan besar tinggalan ibu Astuty Haryono yang paling suka menjamu tamu angota keluarga makan bersama. Sambil makan obrolan terus berlangsung.
Akhirnya acara dittutup dengan foto bersama sebagai kenangan dari keluarga besar yang makin multi etnik penuh ceria. Ya Allah terima kasih atas nikmat yang telah Engku limpahkan kepada kami. Aamiin YRA.