Memberi Prioritas Desa Padat Penduduk

Setelah sukses bekerja sama memperingati Hari Lansia Internasional beberapa hari lalu, hari Selasa yang lalu para altifis yang secara gotong royong bekerja bersama berkumpul mengadakan pertemuan di Cibubur, Markas para lansia RIA Pembangunan, melakukan evaluasi dan memikirkan langkah-langkah positif kerja sama menyusun program yang ternyata membawa manfaat yang tinggi.

Prof Dr Haryono Suyono sebagai sesepuh yang sejak semula rajin memberi semangat kebersamaan amtar prganisasi sosial  mendapat kehormatan memberi sambutan penutupan acara dan kerjasama yang sangat menguntungkan tersebut.

Dalam sambutannya disinggung rasa bangga bahwa kerja sama melaksanakan peringatan bersama tersebut telah mengubah acara yang kecil menjadi acara besar ditangani bersama menjadi kegiatan maha besar dan menarik minat masa yang melimpah luar biasa.

Andaikan diselenggarakan oleh suatu organisasi sendiri pasti memerlukan tenaga yang jumlah dan biayanya sangat besar. Akhirnya tidak terjangkau dan menimbulkan frustasi yang berkepanjangan.

Yang pasti tidak sesuai dengan cita-cita luhur yang menjadi alasan untuk maksud tersebut. Padahal melalui kerja sama ternyata banyak cita-cita luhur dapat terlaksana dan lebih dari itu ada bonus tumbuhnya persatuan dan kesatuan antar generasi tua yang bisa  menjadi contoh generasi dibawah kita, generasi muda yang harus berjuang sesuai sumpah persatuan dan kesatuan bangsa.

Ternyata nenek moyang kita benar bahwa dengan persatuan dan kesatuan bangsa kita bisa berbuat banyak karena tenaga dan pikiran yang kecil atau sedikit bisa dikumpulkan dan dari sedikit demi sedikit bisa menjadi bukit yang membuat Gerakan kamajuan yang mentajubkan banyak kalangan. Acara yang semula hanya merupakan peringatan Bersama bisa menumbuhkan suatu pertemuan yang kalau ditindak lanjuti dengan baik bisa menumbuhkan tatanan pengaturan yang melembaga terhadap penduduk lanjut usia yang jumlahnya membengkak melebihi jumlah anak balita dewasa ini. Lebih lebih telah adanya lansia dengan usia yang panjang melebihi angka serratus tahun sebagai ciri negara maju dan berkembang makin sehat dan sejahtera.

Salah satu hasil dari Peringatan Hari Lanjut Usia Internasional itu adalah Deklarasi Cibubur yang mulai ditindak lanjuti oleh beberapa Lembaga pemerintah seperti Bappenas, Kemenko PMK, BKKBN, Kementrian Sosial dan Lembaga lLanjut Usia dari berbagai daerah yang bersama-sama mengeluarkan Deklarasi Cibubur yang terkenal tersebut. Bahkan konon telah lahir suatu unit dalam lingkungan Kemenko PMK yang merupakan awal penanganan koordinasi penanganan penduduk lanjut usia. Selamat dan semoga akan dilahirkan suatu Lembaga pemerinath yang diberi wewenang melakukan koordinasi penanganan penduduk lanjut usia yang jumlahnya makin banyak dan usianya makin Panjang tersebut, Insya Allah.

Kepada Saudara-saudara yang telah berjuang dengan gigih dan berhasil melaksanakan kerja sama peringatan HariLanjut Usia sedunia kita ucapkan selamat semoga akan dilahirkan Lembaga yang menangani penduduk lanjut usia nasional yang lebih permanen. Tokoh-tokoh yang berhasil mengatur kerja sama tersebut seperti Dr Mulyono Dani Seputra, Ibu Dr dr Dani Kusumo Wardani Ketua Umum Yayasan RIA Pembangunan, Dr. Joko Rusmono Ketua Umum PJK dan lainnya perlu diberikan acungan jempol atas kesabarannya mengikuti dengan tekun bimbingan Prof. Dr Haryono Suyono sebagai sespuh yang tidak kenal Lelah mempersatukann Gerakan anak-anak muda yang kebih tekun mengalang kebersamaan tersebut.

Biarpun ada sedikit kekecewaan, kita sambut secara positif karena percaya bahwa sahabat yang kecewa tersebut sedang mencoba mendalami cita cita kebersamaan dan perlu menyesuaikan diri dengan sahabat yang banyak dan belum tentu sejalan, tetapi siap menyesuaikan diri dengan sikap yang legowo. Mudah-mudahan dimasa depan kekecewaan itu tidak membesar dan bisa diselesaikan dengan baik diantara sesama sahabat.

Pada bulan Desember nanti ada kesempatan untuk bekerja bersama lagi, yaitu pada Hari Kesetia kawanan Sosial nasional pada akhir bulan Desember. Acara peringatan mengenang serbuan Belanda kepada Negara Kesatuan RI itu perlu disikapi dengan heroik oleh segenap organisasi yang menghendaki hidup rukun dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

Kegiatan selama serangan ke ibu kota RI, pada waktu itu di Yogyakarta, banyak mengharu-birukan sahabat kita di desa. Alangkah baiknya kita serukan solidaritas masyarakat untuk peduli terhadap masyarakat desa dengan gotong royong membantu pemberdayaan masyarakat dan keluarga desa.

Masyarakat kota bisa secara gotong royong mengumpulkan modal untuk memancing solidaritas masyarakat desa agar gotong royong membantu pemberdayaan keluarga desa yang tertinggal secara gotong royong melepaskan keluarganya yang tertinggal mengejar keluarga yang maju lebih dulu.

Oganisasi seperti PWRI Kertawredatama dengan semangat tinggi bisa sangat instruemental menjadi penyalur di desa-desa padat penduduk lansia membantu menjadi ibu angkat Lembaga-lembaga desa sebagai penggerak pemberdayaan keluarga Desa. Kalau usaha ini terlaksana, sekali lagi akan terjadi kegiatan gotong royong yang dikerjakan bersama sehingga tumbuh solidaritas dengan dinamika tinggi para lansia tidak saja karena jumlahnya yang membngkak, uisanya juga bertambah tinggi, tetapi memiliki dinamika yang makin bertmabah tinggi memberi perhatian pada anak-anak tiga generasi dibawahnya berjuang Bersama. Anak-anak bangsa itu maju bersama menyongsong Indonesia emas  pada tahun 2045 mendatang, Indoneisa pada usia 100 tahun sebagai negara besar yang adil dan makmur dengan masyarakat yang bahagisa dan sejahtera.

Selamat dan terima kasih kepada organisai dan anggotanya yang telah mampu membuktikan Sumpah Pemuda tahun 1028 menjelang saat-saat pemilihan Presiden RI yang baru. Semoga membawa persatuan dan kesatuan yang makin akrab. Merdeka dan maju terus!!!!

Haryono SuyonoComment