Prabowo mengangkat Persahabatan Generasi Tua dan Muda

Akhirnya calon Presiden Prabowo Subianto mengangkat issue persahabatan Generasi Tua dan Generasi Muda dengan menunjuk Gibran, Walikota Surakarta, sebagai calon Wakil Presiden itu untuk pemilihan kedua jabatan kepercyaan rakyat pada tanggal 14 Februari yang akan datang.

Penunjukan itu sesuai dengan cara dan methoda yang dilakukan oleh PB PWRI sejak pak Haryono Suyono ditunjuk sebagai Ketua Umum PB PWRI lima belasan tahun yang lalu bahwa generasi tua perlu bekerja sama dengan tiga atau empat generasi dibawahnya. Artinya generasi tua, para pensiunan tidak hanya berjuang demi kepentingan generasinya tetapi bekerja keras secara gotong royong bersama empat generasi dibawahnya.

Karena itu generasi tua perlu berbagi strategi untuk pemberdayaan generasi tua yang sekaligus berjuang untuk generasi muda agar dalam menyusun program pemberdayaan bisa menjadi generasi tua yang Tangguh dan sanggup terus berjuang bersama untuk empat generasi secara seimbang.

Generasi paling tua sekarang ini diwakili oleh tokoh-tokoh yang pernah menjadi Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota atau pejabat tinggi berbagai Kementerian atau Lembaga-lembaga negara dan swasta tingkat yang paling tinggi maupun tingkat yang paling rendah. Keadaan ini berbeda dengan masa lalu yang biasanyan diisi oleh  pejabat Belanda atau pejabat penjajah saja.

Selama lebih dari 75 tahun pengalaman kita anak desa, bukan anak keturunan “pegawai tinggi” saja, sudah mampu mengemban kepercayaan dan melaksanakan dengan baik jabatan sebagai pemimpin negara dan bangsanya.

Oleh karena itu kita harus makin adil mengtur dan merancang Pembangunan yang adil dan merata antar usia tua sehingga kesengajaan mengabaikan seruan PBB untuk menganut MDGs atau SDGs tidak akan terjadi lagi. Anak balita maupun penduduk lanjut usia perlu mendapat dukungan yang seimbnag agar bisa hidup sehat, cukup makanan bergizi, kesempatan pendidikan yang memadai, lapangan kerja yang baik serta kesempatan mengembangkan sumber daya dan lingkungan hdup yang sanggup menopang kebutuhan anak bangsa sampai akhir zaman.

Karena itu kampanye pembangunan dan pemberdayaan untuk anak balita, penduduk usia sekolah dan penduduk usia kerja serta lansia perlu dijamin oleh negara dengan dana yang adil sehingga masuknya input yang diatur oemerintah seimbang sesuai kebutuhan Gerakan yang makin seimbang menghasilkan output yang mengangantar penduduk sebagai potensi utama pembangunan dengan sikap adil, merata dan menjamin nilai dinamika yang mengangkat martabat bangsanya.

Adalah benar tidak boleh ada penduduk yang lapar makanan bergizi, lapar sekolah bermutu tinggi, lapar kesempatan kerja tang melimpah serta lapar keadilan yang dicerminkan oleh kebahagiaan yang dirasakan sama dan wajar oleh semua komponen pembangunan anak bangsanya.

Tidak boleh lagi ada pejabat yang begitu arogan membaca indikator pembangunan sekedar menghibur anak asuhnya seakan ada kemajuan yang dicaoai padahal yang terjadi adalah kebalikan yang dimanipulasi untuk kepentingan elite yang berkuasa dan menjamin kelestarian yang menyesatkan.

Semoga niat baik ini mendapat limpahan ridho yang tinggi dari Tuhan Yang Maha Esa dan berjalan mulus seperti telah lama menjadi cita-cita anak bangsa yang sangat kita cintai.

Haryono SuyonoComment