Kisah Cinta antara Permadi dan Bratajaya

Salah satu cuplikan kisah cinta antara Roro Bratajaya atau Dewi Sembodro muda dengan Permadi atau Janaka muda, dimainkan dengan sangat menarik dan indah oleh Ki Dalang Seno Nugroho yang terkenal dalam suatu episode peperangan diantara  putra seorang Raja yang sedang berkuasa bersama  Raden Noyorono atau Bathara Kresno muda dan Raden Kokrosono atau Bolodewo muda.

Cuplikan dialog kisah cinta itu ditawarkan kepada penonton yang berjubel dalam wujud tingkah laku Raden Permadi yang selalu ingin dekat dengan Roro Brotojoyo yang pura-pura berlindung pada kedua kakaknya, Raden Noyorono dan Kokrosono, bahasa Jawanya “nglibet” pada kedua kakaknya itu secara bergantian, dari kakak Noyorono atau Kokrosono. Bratajaya setiap kali didekati Raden Permadi selalu menghindar dan berkata, “Bang dia kok nggibet saja, aku tidak mau”, tetapi mimiknya, kalau kita terjemahkan secara romantis, selalu disertai dengan nada suara menunjukkan bahwa Rara Bratajaya sesungguhnya sangat menggoda dan senang.

Yang menarik, adegan ini diulang beberapa kali karena Roro Bratajaya berpindah-pindah posisinya dari dekat kakaknya Noroyono kepada Kokrosono dalam gerakan yang romatis dan menggoda. Suatu pertunjukkan kisah cinta yang terbuka dan diterima untuk umum tanpa ciuman seperti film Barat yang kelihatan sangat kasar.

Bagian lain yang menarik adalah tatkala Roro Bratajaya minta digendong karena merasa capai kalau harus jalan kaki ke arena pertunjukan. Raden Permadi spontan menawarkan diri untuk ngggendong, tetapi Roro Bratajaya menolak dengan manja sehingga terpaksa Raden Kokrosono menggendong Bratajajaya ketempat adu manusia itu dilaksanakan. Suatu kisah cinta awal yang dalam presentase seni wayang dipadukan dengan sopan tanpa harus menyembunyikan kisah itu dari tontonan publik terbuka yang akan dilarang oleh adat atau sopan santun ketimuran.

Bagian drama ditengah persiapan adu manusia sebagai awal pemunculan tiga saudara itu di tengah publik sungguh sangat menarik karena Raja menyembunyikan bekas selingkuhan raja pada sentono yang terpercaya Demang Sagopa yang beliau sangat percaya karena penyanyi dan penari yang cantik itu telah dihamili Raja. Penyanyi yang dititpkan pada Demang itu melahirkan anak deberi nama Raden Prakoso yang kelak menjadi Patih dari Raja Baladewo.

Masuknya kisah dan dialog cinta itu bukan dipaksakan tetapi berjalan mulus karena Raden Permadi ditugaskan mencari Kresna yang ternyata memiliki adik Roro Brotojoyo itu. Drama cinta lahir dalam tugas ditengah pertempuran antara berbagai pihak yang menentukan masa depan mereka dan kerajaannya.

Haryono SuyonoComment