Tamu-Tamu Tahun Baru Ungkap Rahasia Penduduk Tumbuh Seimbang

Didampingi Mantan Menko Kesra / Kepala BKKBN Haryono Suyono, dua orang mantan Sekretaris Menko Kesra, Dr. Moch Sudarmadi dan Dr. Sutejo Tuwono, seorang Sestama BKKBN, Dr Mazwar Nurdin, satu orang mantan Sekretaris Wakil Presiden, Prof Dr Priyono serta 36 mantan pejabat lapangan dari Pemalang dan Ketua Umum Juang Kencana, Drs Pristy Waluti  erta para tamu sahabat lainnya,  siang hari ini mengungkap rahasia kita mengembangkan Program dan Gerakan membangun Struktur Penduduk Tumbuh Seimbang. Artinya jumlah penduduk yang meninggal dunia sama dengan jumlah penduiduk yang dilahirkan sehingga pertambahan penduduk semata-mata disebabkan dari usia harapan hidup yang makin panjnag dan perpindahan penduduk asing yang ingin bekerja dan mendapatkan nafkah dari negara kita yang makin menyediakan lapngan kerja di bidang pertanian, industry dan pari wisata serta seni budaya yang menghibur luapan penduduk dewasa yang sangat membutuhkan berbagai jenis hiburan yang menarik dan dinamis.

Karena banyak penduduk lanjut usia, salah satu anggota Juken dari Pemalang mengambil Prakarsa memasang gambar di cangkir dengan otak atik foto pemesan dari hp dipindah ke computer terus dicetak di cangkir, suatu karya digital yang crkup rumit, tetapi ternyata para pensiunan bisa juga nengerjakannya. Lansia mahir digital computer. Kelebihan itu rupanya menjadi alasan kenapa para lansia pensiunan dari Pemalang ini juga berhasil menelorkan Sekolah Lansia yang namanya oleh PWRI disebut sebagai Sanggar Lansia.

Pertambahan penduduk tidak dapat dibendung lagi berasal dari pendatang yang siap krrja dengan kualifikasi unggul bersaing memperebutkan keterbukaan lapangan kerja yang sesungguhnya makin banyak dibuka di tanah air yang sedang membangun. Sayangnya pelatihan dan pendidikan tenaga kerja di Indonesia tergolong lamban. Ini bukan salah pemerintahj saja tetapi rakyat yang biasa bertani relatif merasa puas dengan pekerjaan di bidang pertanian yang sebenarnya nilai tambahnya relatif rendah. Usaha modernisasi pertanian yang biasanya mengurangi tenaga kerja relatif ditentang karena kebutuhan pekerjaan untuk anak muda desa masih dianggap banyak. Akiabatnya pemenuhan tenaga kerja pertanian yang padat penduduk selalu bersaing dengan usaha modernisasi. Lebih tidak menguntungkan lagi impor hasil petanian yang jauh lebih mudah dan menguntungkan para pedagang di lapangan memperlanbat usaha modernisasi tersebut. Tentu saja Meteri Pertanian tidak berdaya menahan rakyat memilih keuntungan yang memberi hasil lebih cepat di bidang perdagangan disbanding bidang pertanian yang lebih rumit dan perlu kerja keras sedangkan nilai tambahnya rendah.

Para tamu diberi waktu yang longgar bercerita dalam acara Webinar yang disiarkan langsung ke seluruh Inonesia dan maca Negara. Para mantan Pejabat Eselon Satu yang umumnya melanjutkan karier dalam bisang Pendidikan Tinggi, termasuk Dosen di UI dan beberapa Perguruan tinggi lain seperti Prof Dr Priono, Sesmenko Dr Moch Sudarmadi dan SesMenko Kesra Drs Sutejo Tuwono, dan Sesrama Dr. Mazwar Nursin memberi komentar karena dua-duanya pernah menjadi Kepala Kanwil di Jawa Rengah. Drs Pristy Waluyo sebagai Ketua Umum Juken, pensiunan VKKBN, menyambut baik kegiatan tur yang dilakukan oleh anggotanya dari Jawa Tengah yang menurut penilaian beliau ada di semua Kabupaten perwakilannya. Drs Sutejo Yuwono yang biasanya mengawal rombongan kali ini hadir dari Kudus karena lutut beliau sedang sakit, tetapi ikut memberi sambutan menyambut tamu-tamu yang sangat antusias tersebt.

Tamu-tamu ini termasuk luar biasa karena salah satunya bergelar akademis Doktor dan pernah bekerja di Kantpr Menko Ksra di Kanor Pusat pada masa lalu. Para peserta lain yang diberi kesempatan bicara oleh Ketua Rombongan merasa reharu atas pembinaan petugas Lapangan di masa lalu sehingga kompak sampai sekrang. Mereka terkenang perjuangan Pimpinan sehingga Perugas Lapangan sempat menjadi pegawai Negri, mendapat sepeda dan akhurnya mendapat sepeda motor untuk kegiatan di desa-desa. Ada yang kerja jaraknya lebih daro 50 km setip hari pulang pergi ke tempat kerjanya.

Mereka bangga sempat bertatap muka dengan mantan Kepala dan para Deputy karena di masa lalu tidak pernah ada kesempatan terrsebut. Mereka juga beranggapan bahwa Ketua Juang Kencana menjadikan acara ini seakan Pendidikan untuk mantan PLKB yang umumnya sudah pindah menjadi pejabat strultural pada Pemda setempat.

Para tamu di suguhi dengan minum teh dari  kebun sendiri dan masakan yang sayurnya diambil dari Kebun Bergizi. Kepada para pensiunan dianjurkan menjadi penggerak Kebun Berhizi di halaman rumah masing-masing. Pada waktu pulang kepada peserta diberokan bibit teh dan bibit pohon kelor yang dikirim langsung ke Pamalang dari seorang ibu yang baik hati Ibu Carolina dari Semarang. Diharpkan bahwa di setiap halaman bisa ditanam bahan the tersebut dan bibit kelor yang memiliki nilai gizi sangat tinggi dan mudah tumnuh itu.

Acara diskusi dan tanya jawab berlangsung sangat meiah dan para pesrta diundang melihat Kebun Bergizi di atap halaman rumah HSC di Pengadegan diatas atap Gedung HSC tersebut. Mas Dr Mulyono tang setia ikuti acaea telah mengirim berita mendahului tulisan ini.

Haryono SuyonoComment