Memanfaatkan Strategi Ajaran Nenek Moyang

Bapak Amir Mahmud mantan Mendagri RI

Keberhasilan program dan Gerakan KB sampai akhir tahun 1990=an sesungguhnya adalah bagaimana Manajemen Program mulai dari tingkat pusat sampai akar rumput memanfaatkan kekuatan masyarakat yang tersembunyi dan secara tidak lansung diajarkan nenek motang antara lain melalui cerita wayang.

Sebagai Deputi Bidang Operasional, setelah berhasil dengan studi Pemberdayaan Masyarakat sebagai karya pendekatan masyarakat Deputi Penelitian dan Pengembangan, kami  ditugasi Menyusun strategi mencapai sasaran yang kami usulkan sebanyak 5.000.000 pasangan usia subur baru ikut KB dalam satu tahun meningkat drastis dari 100.000 setahun sebagai target sebelumnya.

Usul kami kepada Kepala BKKBN adalah melibatkan semua Bupati dan Walikota serta bawahannya diseluruh Indonesia sebagai ujung tombak yang ampuh di dukung kekuatan Petugas Lapangan (PLKB) BKKBN dan jajaran Bidan Departemen Kesehatan dengan semua obat dan alat kontrasepsi yang siap di lapangan.

Jajaran Pimpinan BKKBN setuju saran tersebut dan menyerahkan kepada Jajaran Deputi KB mengadakan persiapan dengan jajaran yang berkepentingan di lapangan di tingkat pusat dan di daerah.

Bersama Jajaran Unit Pelaksana di Departemen Dalam Negeri dihubungi Sekjen untuk “merumuskan Instruksi Menteri DN” tentang tugas dan intensifikasi jaringan Bupati dan Walikota dengan seluruh Jajarannya.

Setelah matang pembicaraan dengan Sekjen, Deputi KB diajak menghadap Menteri DN untuk mendapatkan “petunjuk” beliau. Kami ingat betul Menteri DN di kala itu adlah Bapak Amir Mahmud yang sangat berwibawa di kalangan Bupati Walikota dan jajarannya.

Kepada pak Sekjen dan Deputi KB diperintahkan menyusun “Instruksi Menteri DN” tentang sukses target pembangunan bagi setiap bupati dan walikota Bersama seluruh jajarannya. Instruksi itu segera siap dan ditanda tangani oleh Mendagri. Instruksi disebar luaskan ke seluruh daerah di Indonesia dilengkapi indokator sukses setiap program yang harus disukseskan.

Ditanda tanganinya Instruksi itu seperti cerita wayang pada waktu Kerajaan Malwapati diserang Kerajaan Astina dimana putera mahlota Malwapati ingin lari menyelamatkan diri. Usaha itu dicegah Raden Arjuna bahwa Malwapati memiliki perangkat perang yang luar biasa dan bisa dimanfaatkan melawan musuh. Raden Arjuna yang sedang menyamar dan bersembunyi di Kerajaan itu siap betindak sebagai “kusir perangkat kereta perang dengan kuda yang berani” menembus ribuan anak panah musuh. Tetapi tatkala Putera Mahkota tidak berani menghadapi musuh, maka Raden Arjuna berani menjadi Komandan Perang dan Putera Mahlota harus berani menjadi kusir kereta perangnya.  

Melalui puluhan senjata andalannya Raden Arjuna mengingatkan para sesepuh Astina satu persatu dengan mengirim anak panah, bukan untuk membunuh tetapi mngingatkan bahwa Pasukan Malwapati sekarang dipimpin oleh kerabat Pandawa dengan senjata lengkap. Dari pada mati tanpa sia-sia. lebih baik mundur dan kembali ke Astina agar selamat dari amukan prajurid Malwapati.

Akhirnya prajurid Astina putuskan mundur dan selamatlah Malwapati karena siasat perang tersebut.

Dengan berbekal Instruksi Mendagri tersebut, BKKBN dan DepKes dibantu ribuan PLKB, alat kontrasepsi lengkap serta bidan dari DepKes memberikan dukungan kepada jajaran DepDagri di seluruh Indonesia, utamanya Camat dan Kepala Desa untuk mensukseskan insytuksi Menterinya.

Camat dan Kepala Desa dibantu oleh Tim Penggerak PKK yang bekerja tanpa batas waktu di setiap desa. Maka tidak ada yang sulit dicapai karena seperti sxerita wayang, Putera Mahkota mendapat dukungan Raden Arjuna lengkap dengan semangat dan persenjataannya, bukan untuk membunuh tetapi untuk menakut nakuti bahwa pihak pemilik negara yang diserang berani melawan karena didukung semangat dan perlengkapan sempurna.

Kepeloporan Bapak Amir MaHMUD itu dilanjutkan dan disempurnakan oleh para Menteri DN yang melanjutkan tugasnya di Kementerian Dalam Negeri seperti Bapak Supardjo Rustam dengan ibu Supardjo bersama Gerakan PKK yang luar biasa, Bapak Rudini dengan ibu Ketua Umum PKK yang terjun lamgsung ke Desa-desa yang kurang maju, dan para Menteri Da;am Negeri yang sangat akrab dengan Instruksi enam sukses yang akhirnya menghasilkan Penghargaan Para Samya Nugraha yang bersifat nasiomal dan menjadi ajang acara lpmba pembangunan semesta secara nasional. Semoga karya monumental tersebut tercantat dalam sejarah pembangunan di Indonesia menjelang penduduk tumbuh seimbang dewasa ini.  

Haryono SuyonoComment