IAIN RADEN MAS SAID SURAkARTA BERULANG TAHUN KE 30

Dikabarkan bahwa IAIN Raden Mas Said Surakarta telah alih status menjadi Universitas Islam Negeri, berawal pada tahun 1994 berdiri sebagai STAIN SURAKARTA. Pada tahun 2011 alih status menjadi IAIN SURAKARTA, dan pada tahun 2021 menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta.

Pada hari Senin, 12 September 2022 akan dilaksanakan Sidang Senat Terbuka sebagai puncak Dies Natalis UIN Raden Mas Said Surakarta ke-30. Pada Acara Sidang Senat Terbuka tersebut akan diputar video ucapan selamat pada UIN Raden Mas Said Surakarta dari para Tokoh, diantarnya Prof. Haryono Suyono, Ketua Pembina Yayasan Anugerah Kencana Buana di Jakarta, Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya, dan Pembina beberapa Perguruan Tinggi lainnya, antara lain Universitas Negeri Di Semarang, Universitas Dr. Mustopo (Beragama) dan Universitas Trilogi di Jakarta.  

Dapat dijelaskan bahwa kedekatan Prof Dr. Haryono Suyono dengan IAIN Raden Said dimulai sejak kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya yaitu pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di desa-desa di Jawa Tengah sampai ke daerah di Jawa Timur seperti Pacitan. Posdaya adalah forum kebersamaan keluarga desa yang sangat instrumental dalam usaha pengentasan kemiskinan secara gotong royong antar keluarga dan masyarakatnya serta pengembangan wira usaha dalam bentuk usaha kecil  oleh masyarakat desa.

Pada tahun 2015 kegiatan Pengentasan Kemiskinnan ini diperluas oleh Pemerintah melalui kegiatan yang diatur oleh Kementerian Desa dan PDTT sehingga kegiatan KKN seakan berhenti. Namun pada banyak Perguruan Tinggi kegitan itu tetap berlangsung secara mandiri dimana Prof. Dr. Haryono Suyono dan Yayasan Anugerah memberikan pembekalan melalaui system online dengan kuliah jarak jauh melalaui system Zoom dengan lancar dan jauh lebih murah. KKN yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi dimaksud bisa sekaligus menyatukan Perguruan Tinggi sebagai “Kuliah Merdeka” di desa-desa secara mandiri dan berkelanjutan.

Haryono SuyonoComment