Kesibukan Peresmian Gedung Pemberdayaan Melupakan “Burung Cinta”
Kesibukan mempersiapkan peresmian Gedung Pusat Pemberdayaan Keluarga dan Penduduk Siti Padmirah di Pucangsewu Pacitan berakibat lupa bercerita tentang perkembangan tiga keluarga burung cinta yang ada di rumah. Keluarga burung yang tinggal di kandang sendiri hidup tenang tenang saja. Tetap hidup mesra dengan pasangannya. Dua-duanya hijau mengkilap dengan selingan leher kuning yang menarik. Tidak kelihatan tingkah laku yang menarik dalam bentuk cinta suami isteri yang menghasilkan kehamilan bagi sang perempuan. Kami curiga jangan-jangan dua-duanya sama kelaminnya.
Yang kedua dan ketiga tinggal di kendang Bersama tetapi dipisah-pisah seperti apartemen agar tidak bisa saling berkelahi mempertahankan pasangan atau saling patuk membunuh lawan. Yang senior seperti biasa setelah kehilangan telur yang tidak menetas melakukan kembali percintaan yang mesra. Akibatnya, sang induk bolak balik masuk keluar kandang membawa sampah untuk membuat sarang di dalam kandang yang telah disediakan. Induk itu tinggal didalam sangkar agak lama, barangkali bertelur atau mengatur kamar bersalinnya, Tingkah laku sang senior ini manarik kareana burung jantannya tetap di luar kendang menjaga si betina yang ada di kandang dengan sekali-kali mnengok ke dalam melihat tingkah laku si betina didalam sangkarnya. Atau melaksanakan suatu kewajiban bagi sang jantan mengirim makanan atau sekedar menyapa sang betina.
Yang ketiga hijau putih, sejak bertelur pertama dan gagal di eraminya kembali berpacaran dengan mesra sampai pagi ini. Pacaran mesra itu tidak diikuti kegiatan yang bisa menghasilkan kehamilan bagi sang betina. Apakah pada burung cinta (love birth) di kenal trauma karena telur pertama mereka tidak menetas menjadi anak yang diidamlannya, kami tidak tahu. Marilah bersabar menunggu pengamatan mendatang ……