Apakah Si Putih Takut Pada Seniornya?

Si Putih, burung “Love Birth” yang bergabung pada koleksi kandang Perdatam yang indah sebagai gadis satu-satunya berbulu putih di antara beberapa yang berbulu hijau relatif tahan terhadap kerumunan kawan-kawannya. Tidak ada yang memusuhi atau dekat-dekat memacari seperti teman lain yang melahirkan sahabat dan musuh. Sampai suatu hari setelah sang senior pacaran dan kawin, akhirnya mulai bertelor, senior laki-lakinya mulai menggoda rekan perempuan lain atau saingannya. Karena ada senior yang menggoda, ada burung muda yang masih remaja tidak rela dan mendekati gadis putih itu secara intensif.

Pendekatan intensif, biarpun dengan rasa takut pada senior yang partnernya bertelor selalu mencari mitra baru tetapi ditolak si putih, selalu saja menjadi penghalang. Lama kelamaan setah kandang disekat, muncul keberanian pendekatan lebih intensif. Karena makin rajin lama-lama disambut juga secara positif. Burung muda yang mulai pacaran enak dan asyik dinikmati. Juga menarik dilihat reaksi pasangannya. Pengalaman pertama itu rupanya membuat yang jantan makin berani dan mencoba berbuat lebih maju  lagi dengan mencoba naik si putih. Tentu saja si putih kaget dan langsung terbang. Beberapa kali pendekatan akhirnya si putih memberikan reaksi yang  tepat sehingga rekanya yang mabuk kepayang bisa berjuang melakukan penetrasi. Ada yang gagal dan ada yang berhasil.

Beberapa setelah itu si putih mulai mencari tempat membuat sarang. Mulai dibawa potongan sampah ke kandang dibantu “suaminya” dengan akrab. Suatu contoh kehidupan awal, juga buat manusia pengantin muda yang merasa mulai tumbuh benih baru dalam tubuhnya. Rupanya usaha awal itu gagal dan keduanya tidak lagi angkut sampah ke kandangnya.

Keduanya kayaknya pacaran lagi. Senior tetangga yang punya istri sedang mengerami telur menggoda sambil gigit jaring pembatas. Lama-lama jaring itu jebol dan kedua tempat itu menyatu kembali. Senior laki-laki mengejar si putih dan pacarnya dengan segala cara bayang bayangi dengan waspada takut diserang. Mereka berembetan saling mendekat tetapi tampak tidak nyaman.  Semoga saling akur lagi....               

Haryono SuyonoComment