Menarik Perhatian Semar Buka L:ahan Baru

Setelah berhasil memuka lahan yang luas dan tiap selanjutnya dikembangkan guna menarik investor tahu penghuni baru, kewibawaan Semar terasa kurang ampuh. Beliau berharap Pemerintah Pusat ikut campur menunjukkan sikap dan tingkah laku yang positif. terutama dari kalangan keluarga Pandawa. Ditunggu reaksi itu tidak kunjung datang. seakan cuek pertama dan kedua, pihak Pandawa tidak peduli terhadap tumbuhnya sarana perumahan rakyat yang makin sehat.  Semar yang menekuni “proyek” nya begitu asyik dan terjun ke lapangan yang masih sangat liar sehingga anak-anaknya kehilangan jejak.

Umuk menghindari bahaya di tempat yang masih sangat liar tersebut Semar mengubah diri menjadi seekor Banteng yang bisa bicara. Ekplorasinya di wilayah itu berlanjut tanpa hambatan sampai ada makluk lain yaitu Bagong yang ikut tersasar di tempat yang sama tidak tahu harus berbuat apa. Dalam kaeadaan bingung ditanya olah Semar kenapa bingung ketakutan. Dengan gaya Bagong yang sok phlawan, bereritalah dia sampai tersesat bertemu dengan Dewa Banteng yang bisa iacara.

Akhirnya Bagong setuju diajak Banteng untuk menyadarkan Raja Amarto tentang maksud baik Ki Lurah Semar memperluas batas Desanya dengan membuka tanah liar untuk lahan pertanian yang subur. di                 dan di sekitarnya menjadi lahan siap huni yang dijamin siap dengan janji dukungan menjadi tempat hunian yang baru dan sejahtera.  

Keduanya segera dengan mudah pergi ke kota untuk bertemu raja dan melakukan ptotes. Bagong sebagai ksatria langsung menantang perang Pandawa, Arjuma dan Bima, yang keduanya sangat disegani. Hanya Bathara Kresna yang tahu dan jagokan Petuk guma melakukan perlawanan yang mengakhiri penyamaran Bagong. Semar diserahkan pada Punta Dewa untuk mengakhiri kekecewaannya.   

 

 

 

 

Haryono SuyonoComment