Kegiatan Camping Anak-anak MI Nurul Hidayah di Kebun Sstuty

Dengan makin baiknya penanganan dan kontrol terhadap penyebaran Covid-19 maka kegiatan Ektra Kurikuler anak-anak SMP makin marak. Sejak hari Sabtu kemarin sekitar 100 siswa MI Nurul Hidayah Jeruk Purut Cilandak mengadakan Camping di Kebun Gizi Ibu Astuty di Cinangka. Kkedatangan para siswa itu diantar para guru mereka sekaligus menjadi pengawal anak-anak muda yang penuh kreativitas itu.

Acara yang digelar konon terlebih dahulu di godok di Sekolah dan diatur dalam kelompok aktifitas yang sebagian dipertanggung jawabkan di sekolah. Sebagian lagi aktifitas yang muncul secara spontan sebagai kreatifitas anak-anak muda dan para guru di lapangan.

Aktifitas di lapangan itu dirangsang oleh kreatifitas anak-anak muda yang distimulir oleh para guru mereka yang mendadak muncul sebagai kreatifitas indah di lapanagan Kebun Bergizi Ibu Asyuty secara spontan. Bahkan tidak sedikit yang biasanya tidak tumbuh gagasab baru, tiba-tiba di lapangan muncul sebagai penggagas yang sangat kreatif. Itulah salah satu kelebihan “OUT DOOR ACTIVITY” yang marak di lapangan terbuka.

Karena Kebun Bergizi Astuty tidak saja menyajikan Kebun dengan pohon langka yang berjumlah tidak kurang dari 30 macam, apabila berminat, dalam dua hari mereka bisa mengenal daun atau pohon yang mungkin baru pertama kalinya dilihat secara nyata di lapangan. Suatu cerita panjang bisa dikembangkan sebagai drama dalam acara malam di sekitar tenda dalam sandiwara pendek “dibawah pohon misteri” yang bisa direkam sebagai cerita lima menit dalam hape sebagai cerita inovatif yang kreatif. Bahkan kalau perlu dapat dikembangkan sebagai lomba antar kelas sebagai calon penulis cerita sinetron yang bermutu.

Disamping itu para siswa yang sengaja dalam acara kemah ini memakai pakaian Pramuka diperkenalkan pada Kebun Produktif dari Kebun Bergizi yang setaip minggu memberikan produksi sayur dengan system olah Organik tanpa pupuk buatan. Suatu system yang jauh lebih sehat karena tidak ada residu zat kimia yang diserap tanamannya. Anak-anak dengan mudah bisa melihat bagaimana sistem itu dikembangkan di lapangan secara sederhana. Kalau perlu diadakan kursus singkat yang diberikan kepada para siswa untuk mengembangkan Kebun Sekolah dan akhirnya lomba Kebun di halaman rumah masing-masing siswanya. Suatu hasil tambahan hidup dengan sayuran yang di tanam di halaman sekolah dan halaman rumah masing-masing siswa.

Kreativitas tersebut dapat dikembangkan sebagaibagian dar “Belajar Merdeka” yang sangat dianjurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayan dewasa ini. Hasil posited dari upaya membawa anak-anak mengenal alam sekeliling dengan tambahan mata pelajaran yang berguna dalam hidup di masyarakat luas.       

Haryono SuyonoComment