Dr. Mazwar Noerdin dan Ibu Nurlaila Rayakan 50 tahun Perkawinan
Pak Dr Mazwar Noerdin dan isterinya Ibu Nurlaila hari minggu yang cerah kemarin Bersama seluruh anak, mantu dan cucunya merayakan hari ulang tahun pernikahan yang ke 50 tahun. Suatu prestasi yang luar biasa karena bertahan Bersama isteri dan suami yang sama dalam limapuluh tahun dengan segala suka dan dukanya. Bapak dan Ibu Mazwar kedua-duanya akhirnya bekerja pada BKKBN sehingga keduanya bisa saling mengisi pada tugas-tugas yang diembannya.
Dr. Mazwar yang menyandang gelar Sarjana dalam bidang Kesehatan Masyarakat memiliki kecerdasan, dedikasi dan kemampuan unggul yang dinamik sehingga prestasinya dalam lingkungan BKKBN melonjak sebagai pekerja keras dan selalu siap melaksanakan tugas dengan komitmen yang tinggi. Pada umumnya setiap tugas yang dibebankan kepadanya dilaksanakan dengan baik sehingga Pimpinan tidak segan memberikan tugas-tugas lain yang lebih berat.
Salah satu tugas verat di dalam Negeri adalah mendampingi Guru Besar dan Dosen Senior Sosiologi yang ditugasi menyusun kriteria untuk membagi keluarga Indonesia menjadi keluarga prasejahtera sampai sejahtera paripurna. Biarpun pada Fakultas Kesehatan Masyarakat pemahaman Ilmu Sosiologi terbatas, beliau cepat menyesuaikan diri dan seakan mewakili BKKBN sebagai Sosiolog ulung, sanggup menterjemahkan istilah Sosiologi yang jlimet dalam Bahasa awam yang mudah dimengerti. Beliau mudah diterima oleh Guru Besar karena sebagai pejabat bukan bekas mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi dari Guru Besar yang bertindak dalam Tim BKKBN. Hasil karya para Gutru Besar dimana pak Mazwar memimpin Tim BKKBN itu memberi kesan seakan beliau adalah seprang Sosiolog ulung yang dengan yakin selalu menyatakan segala sesuatu sudah dibahas dan disepakati oleh Kepala BKKBN yang Sosiolog. Keterabfab bekiau meyakinkan sehingga Tim merasa tenang Bersama pak Mazwar Padahal segalanya masih merupakan pendapat pribadinya, suatu keberanian mengambil keputusan yang jarang terjadi pada aparat BKKBN pada waktu itu.
Kerajinannya belajar mengagumkan. Biarpun latar belakang Pendidikan yang dimiliki adalah SKM dengan mata kuliah kemasyarakatan yang relatif terbatas, tidak terlalu luas, sebagai orang Sumatra Barat, beliau mendidik dirinya sangat kuat sehingga biarpun tugas awalnya dalam bidang Pelaporan tetapi mampu mengimbangi rekan-rekan lain dalam bidang operasional. Karena itu dipercaya Pimpinan untuk ikut dalam berbagai Tim dengan instansi lain di luar BKKBN. Biasanya beliau menonjol karena banyak mengemukakan gagasan yang brilian.
Kemampuan itu membuat pak Mazwar Nurdin setelah pensiun diajak bergabung dalam Yayasan Damandiri. Dalam Yayasan ini beliau diajak mendampingi Ketua yang dulunya Kepala BKKBN untuk berkunjung ke berbagai kesempatan yang erat hubungannya dengan program kemasyarakatan. Penugasan itu antara lain berkunjung pada Lembaga internasional AUICK di Jepang mendampingi Prof Haryono yang bdertindak sebagai Konsultan Walikota Kobe sampai dewasa ini.
Salah satu tugas pendampingan yang penuh kenangan adalah pada “Festival of World Thinkers” di Abu Dhabi dan Dubai pada 21 – 24 Oktober 2007. Para pesertanya adalah penerima hadiah Nobel Dunia dan penemu inovasi baru yang dipersamakan sebagai penemuan yang pantas disejajarkan dengan penemuan yang berhak mendapat hadiah Nobel. Pak Haryono dianggap penemu inovasi Gerakan KB berbasis masyarakat yang berhasil sampai mendapat penghargaan PBB. Pak Mazwar mendampingi kami pada pertemuan tersebut. Tetapi mendadak Panitia memberikan interview kepada pak Mazwar dan ketahuan bahwa beliau memiliki peran sangat penting dalam perumusan kategori keluarga yang berlaku sampai sekarang. Maka diputuskan bahwa Pak Mazwar adalah salah satu dari World Thinkers, nama beliau dicantumkan dalam Buku Besar World Thinkers 2007 dari seluruh dunia sejajar dengan nama-nama penerima Hadiah Nobel Dinia pada tahun 2007. Jadi Indonesia mencatatkan dua nama pada “Buku Besar World Thinkers Dunia 2007” yaitu Ptof Dr Haryono Suyono dan Dr Mazwar Noerdin, suatu kehormatan yang sangat luar biasa.
Selamat untuk pak Mazwar Nurdin, ibu Nurlaila, anak-anak, mantu dan cucu-cucu pada ulang tahun pernikahan yang ke 50 tahun dengan berbagai prestasi tingkat nasional dan global yang membanggakan tersebut. Semoga selalu diteladani oleh generasi penerus dan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin YRA.