Gada Wesi Kuning sebagai syarat Kekuatan Raden Setyaki
Raden Setyaki, adik Bathara Kresna, sebagai seorang Satria digadang kakaknya Bathara Kresna untuk membantu dalam perang besar Barata Yuda antara pasukan Astina dab Pendawa. Karena sebagai seorang Satria, Raden Setyaki belum merasa nyaman karena belum memiliki piyandel berupa pusaka yang ampuh. Untuk itu Raden Setyaki melakukan kegiatan bertapa dengan serius. Kegiatan tapa brata itu menggoncangkan Kahyangan sehingga Bathara Gutru mengutus Bathara Narada menemui Raden Setyaki yang sedang bertapa.
Setelah bertemu dengan Raden Setyaki Bathara Narada secara spontan memberikan hadiah pusaka “Besi Kuning” yang ampuh peninggalan Raden Seno Wulang Jaya yang terkenal sebagai panglima suatu negara yang ampuh. Disamping itu kepada Setyaki diwajibkan untuk segera mencari pasangan isteri sebagai kelengkapan penerimaan pusaka tersebut.
Dalam perjalanan Raden Setyaki mendapat kesempatan membebaskan Dewi Setyawati yang dikuasai Raja Garboruci dengan raja pada masa itu Prabu Swala Bumi. Akhirnya Raja Garboruci dapat dikalahkan dan mati sehingga akhirnya kerajaan Garboruci dapat dikuasai. Negara itu kemudian dijadikan tempat kediaman Setyaki.
Setelah itu Dewi Setyawati siap dijadikan isterinya tetapi Raden Janaka menginginkannya. Untuk mencari solusi yang adil, karena Raden Setyaki tidak mau rebutan, Dewi Setyyawati dihadapkan pada orang tuanya Sang Raja yang kemudian menikahkan Sang Dewi pada Raden Setyaki sebagai dijanjikannya. Raden Janaka yang menginginkan Dewi Setyawati setelah dihajar kakaknya Raden Werkudara, oleh Prabu Kresna dipaksa meminta maaf pada Raden Setyaki.