Lansia Intelektual berkunjung pada Panti Lansia di Cibubur

Dalam rangkaian Hari Lansia sedunia 1 Oktober 2022, pada jari Rabu kemarin sebayak 25 Guru Besar, dosen dan pensiunan Imtelektual IPB Bogor, dipimpin Prof Dr Clara, ahli tanaman Kelor, berkunjung ke WTS, Sarana Tuna Wreda, Panti Lansia di Cibubur. Kunjungan itu merupakan realisasi dari sistem pengelolaan terbuka Panti Lansia guna menampung masukan dan berbagi pengalaman pengelolaam suatu Panti yang diharapkan mengembirakan penghuninya sekaligus berbagi sesama warga agar para lansia berbagi kepada tiga generasi yang ada dibawahnya.

Pperingatan Hari Lansia sedunia itu dimulain dengan acara Webinar tentang lanjut usia memperkenalkan asal mula Hari Lanisa global oleh Ketua Dewan Pembina Prof Dr Haryono Suyono mulai dari Pertemuan   ahli Kependudukan di Wina tahun1982 sampai dicapainya Konsesus Global pada akhir tahun 1990 di PBB.    

Setelah para tamu disambut Ibu Ida Nasution mantan Pengurus Panti karena Ketua sedang ke luar kota, tiba giliran Prof Dr Haryono Suyono sebagai Pembina Yayasan menguraikan secara panjang lebar tentang STW dengan semua kegiatannya, Uraian itu termasuk kebijaksanaan system “terbuka” atau “merdeka” yang dianut dan memberi wadah  pengurus Panti menerima peserta yang bisa tinggal di Panti seperti di Hotel, untuk satu hari, dua hari, satu minggu atau satu bulan, bersama sesama lansia lansia lainnya. Atau berbagi pengalaman indah yang akan dinikmati sesama anggota lansia sebaya karena referensi dan periode yang sama.

Panti Wreda yang didirikan atas Prakarsa Almarhumah Ibu Tien Soeharto memiliki perhatian yang sangat tinggi menggelar acara yang menarik. Cita-cita beliau adalah bahwa setiap daerah memiliki satu panti yang bisa memberi petunjuk dan pelayanan kepada keluarga lansia di daerah itu. Sekaligus contoh bagaimana memberdayakan keluarga lansia agar seluruh keluarga menjadi keluarga yang Bahagia dan sejahtera.

Untuk menyebar luaskan gagasan Almarhumah Ibu Tien Soeharto tersebut para tamu Guru Besar dan mantan Dosen untuk bernagi Bersama STW dalam berbagai kegiatan melalui Webinar bersama seperti di masa lalu tentang Hari Lansia sedunia dengan pemaman secara sederhana tentang diabetes.

Setelah paparan dianggap lengkap, dua staf yang dianggap paling senior. termasuk Pak Abas, yang boasanya mewakili inu Dr Nia Rahmiatun MKM, Kretua Umum, bercerita lebih lanjut. Sesudah itu para tamu makan siang bersama. Makan siang ini menarik karena sebagian masakan dimasak Guru Besar dan Dosen yang memasak dau papaya dengan rasa segar dan konon menghilangkan penyakit. Acaea dilanjutkan meninjau fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para prnghuni termasuk ruang yang bisa menjadi kelas kuliah yang sangat praktis dan indah.

Dingatkan oleh prof Dr Haryono bahwa dalam tiga puluh tahun mendatang atau sekitar tahun 2050, jumlah penduduk lansia di seluruh dunia akan berlipat tiga kali mencapai jumlah sekitar 1,5 milyar, yaitu dalam tahun 2050 mendatang. Karena itu tidak tepat  kalau kita hanya membudayakan moto  “peduli lansia” tetapi perlu dikembangkan moto baru yang lebih dinamis yaitu “lansia peduli” kepada sesama anggota masysrakat luas yang belum menikmati hidup sejahterra dan panjang usia. Lansia yang memiliki ilmu pengetahuan dan banyak waktu yang lebih bebas perlu menggunakan technologi digital yang  bersahabat untuk mengembangkan jiwa peduli terhadap sesama anggota masyarakat luas, utamanya yang belum menikmati kesejahteraan dan hidup bahagia. Sehingga ajakan STW untuk kerja sama yang diutarakan seakan tidak saja merupakan wujud nyata cita-cita Ibu Tien Sieharto tetapi adalah membangun moto baru lansia peduli” bukan hanya “pedu;I lansia”. Kalau cita-cita ini bisa trertwujud pastinya para lanjuit usia IPB yang sangat peduli sesama akan menjadi pelopor Gerakan intelektual lansia kepada masyarakat luas, tiga generasi yang lebih muda. Terima kasij atas kunjungan para ibu yang mrmberi inspirasi ilmiah sangat tinggi, Jangan lupa berkunjung kembali ke Cibubur dan tidak nyasar lagi.

Haryono SuyonoComment