Dari Arisan Ikut Membangun Anak Negeri

ri1.jpg

Tulisan ini adalah seri uraian secara populer diedit dari Pelaporan Ketua Umum Karya Bhakti RIA Pembangunan Ibu Etty Marie Muhammad SH tahun 2007 tentang kegiatan Yayasan yang dipimpinnya waktu itu. Sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan yang baru laporan lengkap dengan hiasan gambar-gambar kegiatan yang menarik itu merupakan sumber inspirasi ke arah mana Yayasan dan kegiatannya perlu dikembangkan lebih lanjut agar cita cita pendiriannya dapat diteruskan dan dikembangkan sebagai contoh yang luar biasa dari karya istri-istri yang ingin menyumbangkan gagasan guna mendampingi karya suami mereka yang bekerja keras untuk negara dan bangsa.

Yayasan ini pertama-tama merupakan gagasan Ibu Tien Soeharto mengumpulkan istri pejabat Tinggi negara untuk arisan di antara ibu-ibu, suatu gagasan sederhana karena ibu Tien ingin berkenalan lebih akrab dengan istri-istri yang suaminya membantu pak Harto sebagai Pejabat Presiden RI. Alasan perkenalan ini adalah karena masa peralihan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto itu maka Menterinya baru semua yang berasal dari kalangan profesional, tokoh masyarakat dan militer yang rata-rata tidak mengenal satu sama lainnya.

Pada waktu Pak Harto di kukuhkan sebagai Presiden secara resmi kegiatan ibu-ibu ini makin meluas di bidang sosial kemasyarakatan. Makin banyak bangunan didirikan untuk menampung kegiatan tersebut di Cibubur. Sesuai kegiatan Ibu Negara yang sangat mencintai anak-anak didirikan bangunan untuk KIA, Kesehatan Ibu dan anak, play ground untuk anak-anak dan TK RIA Sentani. Dengan adanya berbagai kegiatan tersebut maka kegiatan itu perlu bernaung dalam bentuk suatu Yayasan yang memiliki Badan Hukum yang kemudian disebut Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan yang di kukuhkan sebagai lembaga yang memiliki Badan Hukum.

ri2.jpg

 Yayasan ini dikukuhkan sebagai Lembaga yang memiliki Badan Hukum dengan Akta Notaris Suleman Anjasmara SH nomor38 kemudian kegiatan makin meluas. Muncul secara resmi Proyek-proyek BPKw, Proyek-proyek Pendidikan Kewanitaan, STW, Sasana Tresna Wreda untuk para lansia, SOS Desa Taruna dan BPKR , Balai Bina Kerta Raharja untuk anak-anak remaja, yang seluruhnya didirikan sekitar tahun 1978.

Pada waktu Ibu Etty Marie Muhammad SH menjabat sebagai Ketua Yayasan, pembinanya adalah Almarhumah Ibu Ainun Habibie yang relatif memulai banyak kegiatan yang sangat bervariasi dari urusan anak balita sampai penduduk lanjut usia.

Haryono SuyonoComment