Universitas Lumajang Dampingi Posyandu Jemput Bola Keluarga Hamil dan Anak Balita

zaman2.jpg

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN  yang diselenggarakan membantu masyarakat Desa Sidorejo di Lumajang, Rektor Universitas Lumajang Dr M Hariyadi dengan didukung Prof. Dr. Haryono Suyono, pencetus gagasan Posyandu bersama Menteri Kesehatan Almarhum dr. Suwardjono Suryaningrat, dalam usaha membantu masyarakat Desa dengan risiko tinggi, menggagas dan setuju untuk menganjurkan agar Posyandu di Desa melakukan terobosan dalam memberikan pelayanan mengatasi gizi buruk dan stunting. Dianjurkan agar bersama Petugas KB di lapangan dapat disempurnakan pengembangan Peta Keluarga dan menandai daerah merah dengan seksama. Lebih dari itu melalui Peta Keluarga yang sudah diperbaharui itu ditandai dengan seksama keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak balita.

Terobosan itu dilakukan tatkala Mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata ke Desa , Rektor Universitas Lumajang, menyatakan bahwa anjuran ini diharapkan memberi semangat dan energi baru yang dinamik bagi civitas akademika dalam mengabdi kepada masyarakat di Desa. Rektor menyatakan bahwa apabila telah melakukan banyak kegiatan dan ternyata kegiatan itu memiliki nilai nasional atau internasional yang bermakna, maka para dosen dan mahasiswa akan merasa bangga telah melakukannya dan mahasiswa bisa melihat apakah teori atau gagasan itu bisa dengan mudah diadopsi oleh masyarakat luas.

Gagasan yang dianjurkan dalam situasi Pandemi dewasa ini selanjutnya adalah bahwa Posyadu mengubah pelayanannya sebagai Posyandu Keliling pada keluarga di Desa-desa. Melalaui Peta Keluarga tersebut  dicari untuk ditolong ibu “hamil risiko tinggi” yaitu ibu hamil yang kurang gizi, ibu hamil yang sering merasa sakit atau ibu hamil yang jarak antar kehamilan anaknya sangat dekat, yang menurut Rektor Dr. Haryadi, mantan mahasiswa Universitas Airlangga program Study Sumber Daya Manusia yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Haryono Suyono, Dr. dr. Sunaryo, Prof Dr. Kuntoro dan beberapa tokoh lainnya, menjadi sangat mudah di deteksi di lapangan. Setelah terdeteksi, maka ibu hamil atau anak batita dan balita itu ditangani dengan sungguh-sungguh. Dosen yang bertindak sebagai pembimbing lapangan  dan mahasiswa mendampingi “Posyandu Keliling” bersama relawan Posyandu “tidak menunggu keluarga hamil atau anak balita datang ke Posyandu” tetapi sambil membawa peralatan timbangan dan bahan-bahan penyuluhan datang berkunjung kepada keluarga berisiko tersebut dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Atas petunjuk Rektor Universitas Lumajang, dosen Pembimbing Anies Marsudiati Purbadiri, SH.,MHtelah menyampaikan kepada para mahasiswa peserta KKN untuk di praktikkan kepada para relawan Posyandu di Desa Sidorejo di mana kegiatan KKN Posdaya dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Semoga gagasan yang merupakan merobosan luar biasa ini membawa hasil dan ikut menolong upaya besar menghindari anak dilahirkan sebagai anak kurang gizi atau berat badannya kurang dari tiga kilogram atau kasus kurang gizi dan tidak lagi kuatir anak balita stunting di Indonesia.

Haryono SuyonoComment