Warung Kopi Milenial Menjaring Generasi Muda

wkm.jpg

Sebagai Guru Besar dalam bidang Komunikasi dan Perubahan Sosial dengan pengalaman lapangan puluhan tahun ikut mengantar penerimaan budaya baru keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, kami merasa bahagia karena baur-baru ini dalam ikut menguji skripsi para mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya sebelum ujian akhir pada Fakultas Ilmu Komunikasi dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang dipimpin Dekan Dr. Yoga Santoso MM sempat bertemu banyak mahasiswa yang bekerja keras sebagai “konsultan” pada usaha berskala kecil dan menengah dengan berbagi ilmu. Para anak muda itu bekerja dengan teman sebaya berusaha mengembangkan berbagai usaha yang diperkirakan menjadi minat generasi muda melepaskan diri dari kejenuhan tinggal di rumah, belajar dan bekerja dari rumah. Mereka sekali-kali ingin menghibur diri dalam keadaan aman dan tidak mengandung risiko kena tular Covid-19.

Anak-anak muda itu menggagas pembuatan Warung Kopi modern berskala kecil mengah dengan tatanan modern di rumah masing-masing. “Warung kopi” itu dicancang dalam suasana aman dari penularan Covid-19 karena tatanan tempat duduknya sangat berjauhan di ruang tamu serta sebelum masuk dilakukan pemeriksaan apakah tamunya memenuhi kriteria aman dan tidak dalam keadaan terkena Virus Covid-19. Tempat duduk diatur untuk rombongan dua atau tiga orang yang datang bareng serta berjauhan dengan rekan dari kelompok lain sehingga kontaminasi antar kelompok dapat dihindari. Kelihatan ruwet kalau dilihat dari sudut teori tetapi dalam praktik tidak terasa karena para tamunya mengatur diri berdasar tuntutan keamanan privat masing-masing.

Para mahasiswa Komunikasi tingkat akhir yang relatif mahir dalam oteori komunikasi segera bisa menagkap peluang adanya media sosial yang relatif bebas sasarab karena tidak perlu menjadi anggota. Mesia sosial seperti Whatsapp atau Face Book perlu menjadi naggota tetap terlebih dahulu, sedang untuk Instagram tidak perlu kecuali secara instan menjadi “follower” atau mengikuti secara bebas. Postingan yang diikuti adalah “postingan” yang menarik sehingga mahasiswa Komunikasi bisa membantu pemasangan posting yang menarik generasi muda yang diharap memastikan diklik oleh follower baru yang makin banyak. Dari laporan para mahasiswa ternyata strategi komunikasi sederhana bisa ikut membantu “pemasaran” yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa lulusan bidang ekonomi. Mahasiswa Fakultas Komunikasi mampu berperan membangun budaya dengan norma baru seperti halnya jaman sesudah Covid-19 dengan budaya dan norma barunya. Semoga menjadi tantangan yang menarik. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment