Memperingati Kemerdekaan RI dari Tiga Penjuru Tanah Air

hsa1.png

 Dalam suasana Memperingati Hari Kemerdekaan RI, “Haryono Show” yang kedua belas hari ini, diselenggarakan oleh Yayasan Anugerah bersama “Maestro Consulting Handoko”, masing-masing dipimpin oleh Drs Fajar Wiryono dan Handoko Wignyowargo  membawa kita bertemu dengan para intelektual yang berjuang dari tiga daerah, di Lampung, Gorontalo dan Semarang. Tamu-tamu istimewa tersebut adalah dr. Wahdi Siradjuddin Sp.OG(K) Walikota Metro Lampung, Dr.dr Muhammad Isman Yusuf Sp.S Ketua IDI dari Kota Gorontalo dan Dr. Muhdi SH MHum,  Rektor Universitas PGRI di Semarang.  Seperti biasa Prof. Dr. Haryono Suyono dan Dr. Mulyono Dani Prawiro bertindak sebagai pengantar acara. 

agt2.png

Pertemuan kali ini sungguh sangat luar biasa karena masing-masing tokoh membahas secara santai pengalaman dan suka duka menjadi pemimpin daerah. Dr. Wahdi Siradjuddin SpOG menjabat Walikota    di Bandar Lampung, Dr. dr. Muhammad Isman Yusuf memimpin organisasi para dokter di Kota Gorontalo bahkan sebelumnya menjabat Rektor pada Universitas Muhammadiyah dan  Dr. Muhdi SH, MHum adalah seorang Rektor dengan ribuan mahasiwa yang tatkala kami  “memberikan kuliah Tamu” merasa kagum karena selama kuliah yang lebih dari satu jam itu, tidak seorangpun keluar untuk ke kamar kecil, tetap tenang mendengarkan kuliah dengan tekun. Suatu gemblengan disiplin yang sangat tinggi bagi calon seorang Sarjana Guru pada Universitas PGRI di Semarang.

hsa3.png

Walikota dr. Wahdi Siradjuddin SpOG (K) menceritakan pengalaman beliau diawali sebagai dokter Puskesmas yang harus berjalan kaki lebih dari 10 kilometer untuk sampai ke Desa dan Kecamatan dan Desa yang menjadi derah tugasnya. Dokter yang dinamik ini bertugas di tahun 1990-an ikut menggerakkan program KB dan mendapatkan aksrptor KB yang sekarang sangat dirasakan hasilnya. Akhirnya mengikuti program lanjutan pada Fakultas Kedokteran di UNDIP Semarang dan oada Fakultas Kedokteran Airlangga  di Surabaya.

Dalam kariernya sebagai Walikota di Metro Lampung, seperti pendahulunya, Walikota bersinergi dengan unsur-unsur pemuda, ibu-ibu dan siap untuk menggandeng para lanjut usia dari anggota PWRI maupun lainnya. Upaya membangun keluarga dan masyarakat tidak bisa dilakukan secara sendiri oleh aparatur pemerintah tanpa kerjasama masayarakat luas secara terpadu.

hsa4.png

Pembicara kedua Dr dr. Muhammad Isman Yusuf yang sebelumnya menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo pada waktu ini menjabat sebagai Ketua IDI Kota Goronatalo. Semasa menjabat sebagai Rektor beliau aktif melakukan Kuliah Kerja Wakab dengan mengirim mahasiswa ke desa-desa membentuk Posdaya dan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat desa. Termasuk didalamnya menganjurkan pengembangan tanaman halaman rumah sebagai Kebun Bergizi, pariwisata dan upaya pengengembangan kemampuan kesehatan dan ekonomi kerakyatan di desa.

Sebagai Ketua IDI dewasa ini beliau bersama para anggota menangani kasus Covid-18 dengan memberikan banyak penjelasan agar kasus tersebut ditangani dengan menjaring keterpaduan antara dokter dengan masyarakat sehingga masyarakat berperan penting secara dini mempersiapkan diri melalui pemberdayaan dan makan makanan dengan gizi yang baik serta tetap mematuhi prtokol keshatan secara ketat. Daerah Kota Gorontalo yang masih berstatus Zona merah membuat masyarakat sangat waspada.

hsa5.png

Pembicara terakhir adalah Dr. Muhdi SH, MHum Rektor Universitas PGRI di Semarang, sekaligus Ketua PGRI Jawa Tengah. Seperti diketahui mahasiswa UPGRIS sangat rajin mengadakan Gerakan kemanusiaan melalui Kuliah Kerja Nyata atau verbagai aktifitas lain seperti praktik mengajar di berbagai sekolah. Ada juga kegiatan penelitian dan memberi kesempatan mahasiswanya praktik mengajar pada sekolah di desa masing-masing sehingga mendapatkan pengalaman lapangan yang luas dan sangat kental dengan pemberdayaan masayarakat dan desanya.

Sebelum atau sesudah masa pandemi Covid-18 UPGRIS sangat konsisten dalam upaya pemberdayaan keluarga dan sangat setuju pada upaya yang dilakukan oleh Prof Dr Haryono yang nmengambil topik utama kesehatan, pendidikan dan kegiatann usaha oleh masarakat luas di desa-desa. Para mahasiswa yang praktik mengajar di sekolah-sekolah diarahkan agar para guru menempatkan tiga topik itu sebagai prioritas pemberdayaan.

hsa6.png

Setelah tiga pembicara utama tersebut acara dilanjutkan dengan tanya jawab yang menarik sehingga sampai acara ditutup antusiasme untuk acara ini tetap tinggi. Bagi yang tidak sempat mengikuti Acara ini karena ada acara yang bersamaan bisa ikuti pada You Tube Prof Dr. Haryono Suyono atau Situs Face Book dengan nama sama. Para peserta diundang datang pada acara berikutnya sekitar akhir bulan yang akan datang. Prof Dr. Haryono Suyono mengucapkan terima kasih kepada para tamu dan Handoko yang menyediakan fasilitas Webinar dengan sangat baik dan crew yang berdiri dibelakang layar dengan tekun.

Haryono SuyonoComment