Ibu Maya Rosida: “Pasar Tiban” Mini di Rumah Sakit

mr1.jpg

 Dalam keadaan petugas Rumah Sakit sangat sibuk menghadapi pasien, termasuk aliran deras penderita serangan Covid-19, kebutuhan sehari-hari para petugas itu menjadi sangat kacau. Yang biasanya pagi hari bisa mampir ke pasar beli keperluan dapur atau ke Mall melengkapi kebutuhan keluarga, kesempatan waktu menjadi makin sempit atau sama sekali tidak lagi bisa berbagi untuk itu. Kalau ada waktu menjadi sangat takut karena harus bergerombol dengan para pedagang dan rakyat banyak yang kemungkinan besar pembawa Covid-19.  

Ibu Maya Rosida yang sejak menjabat sebagai Wakil Bupati Wonosobo memberikan perhatian pada pemberdayaan kaum perempuan dan pernah ikut membina Posdaya di desa-desa di Kabupaten itu melaporkan dibentuknya Pasar Mini RSUD Setyonegoro Wonosobo. Pasar Mini itu dikembangkan, dibina dan dikelola oleh ibu-ibu pegawai RSUD yang bertujuan memudahkan para dokter dan pegawai RS tidak harus satu demi satu pergi ke pasar sehingga tidak berkerumun dan mengurangi kerumunan di pasar.

mr2.png

Dengan adanya gagasan yang didukung oleh Direktur Utama RSUD Dr Danang, karyawati dan dokter serta pasien  dapat belanja di Komplek RSUD. Dirut menugaskan penanggung jawab  pelayanan Pasar Mini tersebut kepada Drg Emy dibantu para karyawan lainnya. Dalam pasar Mini disediakan makanan sehat dan sayuran segar, telor, bumbu-bumbu serta aneka macam menu sehat untuk mengurangi keinginan para pegawai RS pergi belanja ke pasar atau ke Mall yang dengan sendirinya mengurangi risiko pegawai RS yang selalu menganjurkan untuk tidak bergerombol, justru ikut melanggar aturan ikut bergerombol karena belanja ke pasar. Kegiatan ini justru mengurangi risiko terkapar atau tertular Virus Covid-19. Dari hari ke hari adanya Pasar Mini makin terkenal dan makin banyak pegawai RSU yang berbelanja sehingga harga untuk sayur dan lainnya bertambah murah karena tidak perlu belanja ke pasar tetapi dilayani oleh “produsen sayur” atau “pemasok” yang langsung mengirim produknya ke Pasar Mini RSUD. Kalau kantor lain ikut serta dalam gerakan ini, para pegawai yang boleh masuk kerja di kantor tidak usah bergerombol pergi ke pasar, bisa belanja di Pasar Mini di masing-masing Kantornya dengan disiplin pada aturan kesehatan yang ketat sehingga dibukanya kantor tetap diiringi disiplin Kesehatan.

mr3.png

Ibu Maya Rosida Wakil Bupati Wonosobo yang tidak mau berhenti mengembangkan inovasi dan membantu rakyat banyak tersebut juga melaporkan adanya perwakilan dari 270 desa yang perlu bimbingan untuk UMKM mandiri perempuan yang pada suatu hari dapat dikembangkan sebagai pasar Mini seperti di RS. Peserta tiap desa jumlahnya sekitar 300 orang. Dalam pembicaraan dengan kami  lewat sistem WA dibayangkan kalau ada 270 desa, 15 kecamatan, maka ibu-ibu bisa mengembangkan Warung atau Pasar Mini atau Jaringan Warung Semut membantu keluarga desa dengan harga yang lebih murah karena dibeli dalam jumlah banyak. Warung Desa milik ibu-ibu di Desa bisa menjadi bagian dari gerakan gotong royong yang tinggi guna membantu ibu-ibu di banyak Desa itu memudahkan hidup yang terjepit saat ini melalui berbagai inovasi sederhana agar lebih bahagia dan sejahtera. Suatu inovasi jaringan pasar rakyat yang “menyemut dari desa ke desa” dan sekaligus menjadi ajang luas yang tidak terbatas merangsang peningkatan produktivitas pada saat serangan virus berakhir.

Haryono SuyonoComment