Guru PAUD ikut Persiapkan Keluarga Muda dengan Anak Balita
Dalam mengantar Webinar tentang Pendidikan anak usia dini, Prof. Dr. Haryono Suyono, Pembina Universitas Trilogi, yang memiliki Program Studi PAUD, mengajak para pengasuh PAUD, Bunda PAUD, Ibu guru atau Bunda, membangun persahabatan dengan keluarga muda. Guru Paud bersama para Bidan menggalang pershabatabatan membantu keluarga muda, utamnaya tatkala ibu muda itu hmil dan memiliki anak balita.
Sebaiknya, setelah seorang bayi lahir, selama satu tahun penuh seorang guru Paud perlu bersahabat agar ilmu pembinaan bayi bisa diadopsi untuk marangsang pertumbuhan dan kecerdasan bayi yang diasuh dan menyusui pada ibunya. Di samping itu, Bidan mendampingi agar masukan air susu ibu menjadi prioritas utama. Setelah itu, guru PAUD makin erat bersahabat dengan keluarga agar dalam masa usia dibawah tiga tahun, anak yang diasuh ibu bapaknya itu diasuh dengan prosedur mengikuti pertumbuhan otak yang sistematis. Guru PAUD bisa mendirikan puat-pusat asuhan anak usia dibawah tiga atau empat tahun dan memberikan bimbingan dan asuhan “care Center” yang bermutu.
Menjelang anak masuk dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Guru PAUD memperluas kerjasama dengan menggalang bersma masyarakat Desa atau RT guna mempersiapkan anak-anak sejak sangat dini mengenal dan cinta sesama. Para Guru perlu ikut dalam Gerakan Pembinaan Keluarga Muda di Desa, aktivitasnya bisa dimulai sejak sepasang muda-mudi menikah. Para Guru PAUD bisa mnejadi “konsultan keluarga muda” dalam mempersiapkan isterinya, seorang ibu muda menjelang kehamilan yang pertama. Seorang guru Paud bertindak sebagai penasehat tatkala ibu muda itu hamil untuk pertama kali, sehingga Guru PAUD bisa menjadi bagian dari gerakan peningkatan Gizi untuk Ibu hamil dan anak balita. Bisa menjadi penasehat untuk ibu menyusui serta ibu dengan anak dalam usia 1000 hari pertama. Guru PAUD, bunda, tidak hanya menerima penyerahan anak usia dini dalam pendidikan PAUD yang memiliki Bunda PAUD, bunda, perlengkapan dan cara memberikan masukan kepada anak-anak didiknya yang masih berusia di bawah lima tahun, tetapi bisa sangat akrab dengan orang tua dan masyarakat sekeliling beserta lingkungan lainnya.
Di negara maju seperti Finland misalnya seorang ibu hamil dan melahirkan mendapat cuti empat bulan untuk mengasuh anak yang baru dilahirkannya. Dan cuti empat bulan ini bisa diperpanjang untuk ibu atau suaminya selama enam bulan dengan gajih penuh agar seorang ibu atau bapaknya bisa memberikan asuhan yang memadai kepada anaknya. Lebih lanjut, apabila orang tua menghendaki bisa menitipkan anaknya pada “day-care” untuk anaknya, disediakan fasilitas yang memadai dengan jaminan pemerintah yang cukup, diasuh petugas yang sangat profesional dan memenuhi syarat yang memadai. Baru sesudah itu anak-anak dikirim ke pendidikan PAUD yang tersedia di banyak tempat di Kota Finland. Pada fasilitas tersebut memberi anak-anak bermain dan diberi kesempatan sosialisasi bersama sebanyak mungkin teman main dari kalangan yang luas. Karena tingkat kelahiran yang sangat kecil, maka kesempatan ikut dalam PAUD sungguh merupakan suatu kesempatan bagi anak di bawah usia lima tahun membangun “komunitas” yang sebaya yang luar biasa sehingga anak-anak mengembangkan kreativitas yang beraneka ragam bersama teman-teman sebanyak-banyaknya. Anak-anak bermain, bergembira, menyanyi dan menari sehingga mereka belajar dalam alam spontanitas serta kreativitas yang tinggi dalam asuhan guru-guru PAUD yang sangat lihai merangsang kreativitas anak.
Dalam Webinar ini hadir juga Ibu Dr. Roos Triawati Dekan PG PAUD Universitas TRILOGI. Webinar ini melibatkan Ibu Linda Omauli Siregar, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I, Kota Administratif Jakarta Timur, Swi Puji Lestyari, MPd, Dosen PAUD STAl Al Aqidah Al Hasyimmiyah, Mia Rahmawaty, MPd, Dosen PG PAUD Universittas Trilogi. Prof. Dr. Haryono Suyono diberi kesempatan memberikan Pidato Pembukaan atas nama Universitas Trilogi. Webinar yang sangat penting ini dilanjutkan dengan penyajian yang diikuti dengan tanya jawab yang sangat menarik. Semoga setelah Pandemi berakhir para dosen saling bisa secara fisik bertukar pengalaman serta membangkitkan kerja sama dengan para pengantin baru dan keluarga muda dengan anak di bawah usia lima tahun dan masyarakat sekelilingnya. Mudah-mudahan.