Berbakti Keliling Desa membantu Pemberdayaan Melalui Posdaya

terbang1.png

Selama tahun 1998 sampai sekitar tahun 2015, selaku penggagas dan kemudian Ketua Yayasan Damandiri, yang didirikan bersama Mantan Presiden RI Almarhum Bapak HM Soeharto, Om Liem Soei Liong, Bapak Sudwikatmono, kami selalu keliling dari desa ke desa. Perjalanan biasanya menggunakan pesawat komersial Garuda dilanjutkan dengan kendaraan darat menuju desa yang jauh dari ibu kota kabupaten.

Ada kalanya pesawat Garuda tidak menjalani route yang lebih kecil, sehingga kami bersama Dr. Mulyono D Prawiro tidak segan-segan menggunakan pesawat penumpang kecil dengan jumlah penumpang terbatas menuju ke sasaran yang dekat dengan desa yang akan dikunjungi.

terbang2.png

Dalam hati, kami pasrah saja tidak terlalu peduli apakah perjalanan berbahaya karena niat ingin melkasanakan amanah dari Bapak HM Soeharto yang selalu memberi semanagat perjuangan yang pernah beliau kerjakan lebih berat lagi dalam mengembalikan Ibu Kota RI yang di duduki Belanda di Yogyakarta pada tahun 1946 yang lalu.

Dengan mengingat semangat perjuangan tersebut perjalanan seberat apapun menjadi terasa ringan, apalagi mengacu kepada penumpang lain yang dengan ceria naik pesawat yang sama. Perjalanan yang “seram”  justru membawa berkah karena desa yang dikunjungi biasanya memberikan penghormatan yang sangat besar, jauh melampaui penghormatan yang pernah disandang sewaktu menjabat sebagai Menteri.

terbang3.jpg

Dengan semangat kebersaman bersama Peguruan Tinggi, LPPM atau LP3M bersama mahasiswa sempat dibangun sekitar 55.000 Posdaya yang alhamdulillah banyak yang diteruskan oleh Desa masing-masing sebagai embryo suatu Bumdes yang berkembang marak sebelum adanya Covid-19 yang mengganggu perluasan yang membesarkan hati. Semoga serangan Covid-19 segera berakhir. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment