Mengembangkan Inovasi Sebagai Pekerjaan Mulia

Sidoa1.jpg

Universitas Muhammadiyah di Sidoarjo hari ini menggelar suatu Webinar dalam bentuk Kuliah Tamu membahas berbagai kegiatan yang berpangkal pada inovasi.  Webinar dengan judul “kuliah Tamu” tersebut menyajikan Dr. Prantasi Harmi Tjahjanti S.Si, MT dan Prof. Dr. Haryono Suyono MA, PhD sebagai pembicara utama dengan Mulyadi, ST, MT sebagai Moderator.serta stsf lainnya Slamet Muji Rahayu

Hadir Wakil Dekan, Dr. Ir. Jamaaluddin, MM dan Kaprodi Dr. Edi Widodo , St, MT., serta para Dosen dan mahasiswa pada acara Kuliah Tamu yang membahas Inovasi Teknologi di Masa Pandemi pada Era Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung dewasa ini.

Dalam paparannya Dr. Prantasi, Dosen Senior Teknik Mesin Unmuh Sidoarjo, ahli Teknologi, yang panjang lebar memberi petunjuk secara rinci bagaimana menulis Proposal Penelitian untuk memperoleh pembiayaan dari kalangan di dalam maupun di luar Negeri. Setiap Dosen atau Mahasiswa perlu mendengar dan mencatat dengan cermat agar bisa mendapatkan manfaat dari kuliah yang luar biasa dilandasi pengalaman sangat kaya atas berbagai perkembangan Inovasi dalam bidang Teknologi yang marak dewasa ini.

sido3.png

Prof Dr Haryono Suyono yang memimpin Program KB yang berhasil selama dua puluh tujuh tahun secara panjang lebar membahas kiat bagaimana mengembangkan partisipasi masyarakat agar program itu sukses melalui inovasi yang menarik guna tumbuhnya gairah yang tinggi menyelesaikan masalah dengan dinamika dan dimensi waktu yang tepat. Pekerjaan yang bersifat rutin harus makin dihindari digantikan pikiran dan inovasi yang dinamik yang diterjemahkan sebagai pekerjaan rutin menggantikan kemalasan atau dinamika lamban yang tidak maju. Oleh karena itu dalam berbagai kegiatan di masa itu selalu ditonjolkan upaya-upaya inovatif sebagai ciri dari gerakan KB di Indonesia.

sido2.png
sido4.png

Inovasi yang paling menonjol adalah “pendekatan kemasyarakatan penanganan KB” yang menghasilkan program KB Desa dan pengikut sertaan puluhan ribu kader sukarela, para ulama, tokoh-tokoh dan relawan berbagai kelompok masyarakat. Pendekatan ini menghasilkan penghargaan dari berbagai lembaga nasional dan internasional, termasuk dari PBB untuk Indonesia. Pendekatan ini diulang untuk menangani pandemi Covid-19 dewasa ini yang dilakukan secara masal. Inovasi kedua adalah manajemen modern yang mengurangi pegawai tingkat pusat dari 1.500.000 orang menjadi hampir separonya. Pendekatan manajemen modern tersebut yang menggunakan kombinasi penggunaan IT dan penyederhanaan cara-cara lama dengan penggunaan IT, dalam tiga tahun berturut-turut menghasilkan penghargaan internasional dalam bidang manajemen Ketenagaan dan Pendidikan, Logistik dan Operasional Lapangan dari Lembaga Manajemen Internasional dari Hong Kong dan Jepang.

sido5.png

Pendekatan itu diimbangi dengan Komunikasi modern dan pelayanan berbasis masyarakat menghasilkan partisipasi masyarakat dan penyediaan fasilitas pelayanan masyarakat yang seakan program itu milik masyarakat sehingga penggunaan aset masyarakat sangat mengurangi biaya operasional dengan dana pemerintah sehingga menghemat anggaran pemerintah dengan hasil yang lebih lestari dan berkelanjutan.

sido6.png

Pada masa Pandemi diharapkan bisa dikembangkan inovasipelayanan jemput bola” yaitu “Pelayanan Posyandu Jemput Bola” untuk Ibu Hamil dan Anak Balita. Pelayanan itu bisa diberikan dengan memperhatikan tingkat kesehatan Ibu Hamil dari Covid-19 serta anak yang keluarganya tidak terkena Covid-19. Dipilih Ibu Hamil kurang sehat, kurang gizi, atau anak balita kurang gizi, yang dengan mudah akan menjadi anak stunting. Pendekatan Posyandu Jemput Bola melayani ibu hamil dan anak balita di rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan daerah Zona Merah yang berbahaya dan protokol kesehatan yang ketat.

sido7.png

Begitu juga perlu inovasi penggunaan media elektronik yang lebih luas guna pengembangan jaringan di kalangan masyarakat di desa. Penggunaan media elektronik tersebut tetap dengan jiwa menarik partisipasi aktif dengan menonjolkan partisipasi yang dinamis dari masyarakat sebagai mitra pemerintah yang didukung penuh pemerintah, “tidak merasa disaingi” oleh rakyat. Berbagai inovasi itu memerlukan keberanian “pasukan birokrat” yang berpikir maju dan komitmen pendmpingan para mahasiswa untuk berubah sesuai dengan era 4.0 yang serba cepat dan maju.

sido8.png

Webinar Kuliah Umum tersebut diperkaya dengan tiga rombongan siswa putri dari SMA V Denpasar dengan inovasi Pemanfaatan Plastik LDFE menjadi bahan bakar minyak yang memperoleh kehormatan menjadi Juara nomor satu dalam Webinar yang anggun pagi hari ini. Juara kedua  jatuh pada MAN I Kediri yang menciptakan Alat Pembersih Otomatis Lantai Masjid cara otomatis menghindari adanya bahaya Covid-19. Juara ketiga dipegang oleh SMA Negeri 3 Sidoarjo yang mengolah sampah teh dan lilin menjadi lilin aroma terapi. Ramuan itu menghasilkan bau ruangan yang harum dari sampah teh dan lilin menjadi lilin aroma terapi yang menghasilkan bau ruangan yang harum. Semoga sukses Webinar diikuti penggunaan yang lebih menguntungkan rakyat atas gagasan-gagasan inovatif yang muncul dari anak-anak muda yang dibimbing tenaga Dosen dan mahasiswa yang dinamik. Aamiin YRA.