Mengenang Almarhumah Ibu Prof Dr. dr. Sulianti Saroso MPh
Hari ini suatu Tim yang sangat lengkap terdiri dari seorang Sutradara terkenal Mohammad Rivai Riza atau dengan nama lain Riri Riza disertai pembawa acara yang tidak asing lagi, Nicholas Saputra mengadakan wawancara guna mengenang seorang tokoh yang selama hidupnya pernah menjabat sebagai Dirjen Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Sulianti Saroso MPh. Untuk maksud ini para penyelenggara membuat rekaman vidio dari beberapa teman kerja dekat almarhumah. Kepada Prof. Dr. Haryono Suyono yang pernah dekat dengan beliau terutama tatkala beliau sebagai Dirjen memberikan persetujuan kepada BKKBN untuk mengembangkan Program Operasional UPGK yang semula merupakan Program Departemen Kesehatan menjadi program yang pelaksanaan operasionalnya dilaksanakan bersama BKKBN.
Dalam acara ini Prof. Dr. Haryono Suyono dikawal oleh Mas Bima Fajar melayani kebutuhan yang diperlukan. Ikut mendampingi pengambilan acara vidio yang menarik karena dipersiapkan perlatan rekaman yang sangat bervariasi tersebut, Mas Fajar Wiryono, Mas Rudi Lubis, Mas Mulyono Dani Prawiro dan dr. Rina Mardiana sampai acara selesai.
Program UPGK tersebut sebelum tahun 2000 dilaksanakan oleh BKKBN, kader-kader PKK melalui Posyandu yang tersebar di 60.000 Desa. Acara rutin termasuk penimbangan balita, ibu hamil dan pemberian makanan tambahan yang dipersiapkan secara gotong royong oleh Ibu-ibu PKK dan keluarga sendiri. Program dikembangkan mulai dengan cakupan sebesar 15.000 desa sampai akhirnya mencakup 60.000 desa atau meliputi seluruh desa di Indonesia. Hasilnya luar biasa keadaan gizi buruk di Desa yang pada tahun 1970 selalu menjadi pembicaraan media masa, pada tahun 1990 tidak lagi menjadi bulan-bulanan kritik masyarakat luas. Kondisi kurang gizi hampir lenyap, hampir tidak ada lagi kasus stunting dan masyarakat makin menikmati keadaan bayi lahir berat badan kurang makin mengecil serta pertumbuhan anak balita makin normal.
Program ini terpaksa berhenti pada tahun 2000 karena kebijaksanaan yang berubah sehingga perhatian terhadap masalah gizi kendor. Akibatnya terjadi peledakan kasus gizi buruk dan munculnya kasus stunting yang dewasa ini sedang ditangani dengan sangat internsip. Semoga berhasil berkat komitmen yang tinggi dari pemerintah dan partisipasi yang luar biasa dari masyarakat luas. Aamiin YRA.