Menyongsong Indonesia Bangkit Maju dan Mandiri
Berturut-turut besuk pagi tanggal 6 Juni 2021 dilanjutkan pada tanggal 8 Juni 2021 kita akan mengenang dan mendoakan dua Bapak Bangsa Indonesia Bung Karno dan Pak Harto kita rayakan hari kelahiran beliau. Pada tahun ini kalau masih hidup pak Harto akan berusia 100 tahun, yang sebagian hidupnya seperti juga Bung Karno disumbangkan untuk memimpin perjuangan bangsa yang maha besar. Bung Karno adalah pemimpin politik yang mengantar bangsa besar ini mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama dengan para Bapak Ibu pemimpin pergerakan yang berjuang tanpa rasa takut di ujung bedil dan meriam penjajah bangsa.
Setelah mencapai kemerdekaan dengan rasa percaya diri yang tinggi, biarpun bangsa kita masih sangat miskin dan terbelakang, dengan percaya diri yang tinggi Bung Karno berkeliling dunia, bersahabat dengan para pemimpin bangsa lain di dunia, dengan percaya diri atas kebenaran falsafah Pancasila yang kita anut, mengajak bangsa-bangsa di dunia bersatu melawan keterbelakangan, kemiskinan dan kebodohan, bangkit bersama menuju bangsa-bangsa yang saling memelihara kerukunan, pedamaian dan bangkit sebagai negara-negara yang maju dan mandiri.
Biarpun bangsa Indonesia masih termasuk negara yang miskin dan terbelakang, sebagai Pemimpin Bangsa Bung Karno tidak memiliki rasa rendah diri dan rikuh mengajak bangsa-bangsa yang tela maju untuk bergotong royong saling bantu membantu bangkit dalam kedamaian sehingga yang maju menolong yang sedang bangkit dan yang sedang berkembang bekerja keras untuk maju dan hidup bersama dalam suasana harmonis penuh kedamaian. Suatu perjuangan yang penuh hambatan tetapi karena disertai dengan Ridho Tuhan yang Maha Kuasa dan konsistensi yang dilandasi percaya diri tinggi, perjuangan itu menghasilkan kredibilitas negara RI yang sangat disegani negara-negara dari belahan bumi lainnya.
Keberhasilan pembangunan politik itu diteruskan oleh Almarhum Pak Harto sebagai Presiden kedua dengan membangun infrastruktur pendidikan ekonomi dan kerja sama luar negeri yang gegap gempita. Tidak malu-malu dimulai dengan mengadakan SD Inpres di seluruh pelosok tanah air karena tingkat pendidikan anak bangsa yang sangat rendah. Begitu juga dibangun Pasar Inpres di desa-desa karena rakyat baru bisa menjual hasil produksinya kepada sesama tetangganya.
Setelah itu secara bertahap pak Harto mengajak masyarakat luas mempersiapkan kebangkitan menjadi bangsa besar di tahun 2000. Rancangan itu karena dilakukan dengan konsep yang matang hasil dar kajian dan perembukan antar pemimpin bangsa dan dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat yang tinggi, hasilnya sungguh suatu persiapan Indonesia bangkit yang sangat sempurna.
Rupanya bangsa Indonesia tidak sabar. Pada akhir abad ke dua puluh kita ingin memberikan warna lain pada sistem demokrasi di tanah air kita. Alhamdulillah proses demokratisasi ini berjalan cukup lancar dalam dua puluh tahun terakhir yang kadang-kadang terlalu bersemangat sehingga banyak program pembangunan manusia dan masyarakat yang menjadi sasaran berbagai pembangunan terabaikan. Dominasi pembangunan politik menjadi atraksi yang menarik menghasilkan “pesta rakyat” yang bersiap menjadi “komandan” dalam segala bidang pembangunan hidup bermasyarakat yang luas.
Sejak lima tahun yang lalu Presiden Jokowi melanjutkan persiapan Indonesia bangkit itu dengan memperhitungkan aneka ragam ciri-ciri kepemimpinan demokrasi itu dengan berbagai arahan pemangunan yang sangat fleksibel. Ada pembangunan besar-besarana yang diatur langsung dari tingkat pusat dengan sedikit sekali intervensi dari daerah danada pemabunan yang banyak rancangan dan pelaksanaannya diserahkan langsung ke daerah. Hasilnya sungguh luar biasa, infrastruktur untuk rakyat banyak anatar daerah diselesaikan langsung dari tingkat pusat dengan lancar sehingga secara nasional kita terhubung dengan lancar. Perekonomian antar daerah bisa menjadi persiapan Indonesia bangkit.
Kemampuan setiap desa menggunakan kesempatan ini melalui “semacam Inpres Desa” ‘membangun Desa dan masyarakat desa’ dengan dana Desa yang digelontorkan langsung ke desa itu dengan sangat sedikit intervensi pada tingkat provinsi dan para penguasa tingkat kabupaten sangat variatif. Ada desa yang bergerak sangat cepat, ada juga desa yang pembangunan di desanya berjalan biasa saja dengan ukuran target anggaran terserap habis tanpa peduli apakah penggunaan anggaran itu merangsang pembangunan untuk kesejahteraan dan kemandirian rakyat yang berkelanjutan.
Masa jabatan Presiden Jokowi akan berakhir pada tahun 2024, kita berharap yang meneruskan beliau sebagai Presiden RI akan memimpin persiapan kelanjutan pembangunan untuk Indonesia bangkit sehingga pada ulang tahun Republik Indonesia tahun 2045 Indonesia masuk dalam kategori negara besar, maju, makmur dan mandiri. Semoga.