Kenangan Program AFS Intercultural : Menjadi Petani Profesi Idaman

petani 4.jpg

Di Keith South Australia menjadi petani merupakan cita – cita banyak remaja. Teman sekelas saya Geoff mengatakan ia ingin menjadi petani selepas menyelesaikan kelas matrikulasinya di Keith. Saya temukan juga beberapa teman lain memiliki keinginan yang sama - menjadi petani.

Menjadi petani di Australia menjajikan kesejahteraan ekonomi. Tinggal berdekatan dengan atau di tengah-tengah lahan pertanian yang sangat luas. Dibandingkan kebanyakan negara,  Australia memiliki lahan pertanian yang paling luas.

petani 3.jpg

Australia Selatan sendiri memiliki total area sekitar 983.300 km2 dengan penduduk saat ini sekitar 1.7 juta atau hampir 2 juta orang. Sekitar 53 persen dari luas tanah negara bagian Australia Selatan merupakan lahan pertanian, atau mencakup sekitar 522.300 km2. Saat tulisan ini dibuat nilai produksi pertanian kotor Australia Selatan sebesar 11 persen dari total nilai produksi kotor pertanian seluruh Australia.

Komoditas yang paling penting adalah gandum, kemudian kulit domba untuk bahan wool, sapi dan domba, yang merupakan 31 persen dari total nilai produksi pertanian di Australia Selatan.

Australia Selatan juga menjadi negara bagian penghasil anggur utama Australia, terutama di kawasan Barossa Valley, sekitar 70 km ke arah utara dari Adelaide.

petani 5.jpg

Tidak heran dengan luas tanah pertanian yang sangat luas tersebut dan produksi pertanian yang dihasilkannya menjadi daya pikat banyak remaja terutama di Keith ini untuk menjadi petani.

Tahun 1990 terdapat sekitar 18,4 juta domba di Australia Selatan. Namun sempat mengalami penurunan di tahun 2009, menjadi sebesar 10 juta. Jumlah domba mengalami pasang surut setiap tahunnya.

Saya sempat bertemu dengan beberapa petani di sekitar Keith yang memiliki lahan pertanian yang sangat luas dengan ratusan bahkan ribuan domba di atasnya.

aussie 2.jpg

Para petani itu bekerja sendiri dengan bantuan anggota keluarga, seperti anak/istri. Namun dengan penggunaan mesin – mesin pertanian yang canggih. Sehingga tanah luas ratusan hektar bisa dikerjakan sendiri. Tidak perlu tenaga kerja dari luar.

aussie 3.jpg

Suatu hari saya sempat diundang untuk bekerja ditempat mencukur domba – bulu domba sebagai bahan wool merupakan industri besar di Australia.

Ratusan domba yang dicukur ternyata hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, menggunakan alat cukur elektrolonik. Mencukurpun perlu keahlian dan latihan – saya saat itu seperti sedang latihan saja. Alat cukurnya berat perlu tenaga yang kuat.

aussie 1.jpg

Karena pertanian merupakan industri yang sangat penting, maka pendidikan pertanian setingkat SMA  juga tersedia, yaitu Agriculture High School. Salah satunya ada di kota Adelaide.

Sewaktu saya diundang untuk menjadi pelajar tamu selama dua minggu, saya melihat para remaja yang sangat antusias dengan dunia pertanian. Kebanyakan dari mereka berasal dari berbagai kota pedesaan di Australian Selatan. Usai sekolah mereka terjun sebagai petani di daerahnya masing-masing, sesuai dengan cita-cita dan panggilan hidupnya.

aussie 7.jpg

Beberapa waktu kemudian saya mendapat informasi, teman saya  Geoff telah menjadi seorang petani disekitar luar kota Adelaide dan beristrikan seorang wania Selandia Baru, sesuai dengan impiannya saat bekajar di kelas matrikulasi Keith Area School, tempat kami sekolah.

(Aam Bastaman - Alumni Program AFS Intercultural).

www.aambastaman.com

Foto-foto: Sumber open access

Aam BastamanComment