Melatih Mahasiswa Menjadi Entreprenur Pendamping Rakyat

posd1.jpg

Selama bertahun-tahun melalui Yayasan Damandiri kami bekerja sama dengan sekitar 450 Perguruan Tinggi negeri dan swasta melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke desa-desa membangun kegiatan inovatif yang dilakukan bersama masyarakat luas secara inklusif di desa. Keluarga desa yang dinamis diajak bersatu dalam Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) untuk berkumpul dan menerima pesan pemberdayaan keluarga yang diberikan mahasiswa. Kegiatan masa lalu itu berhasil dengan gemilang. Banyak ibu-ibu desa mengembangkan inovasi yang menarik dan menjadikan dirinya pengusaha yang berjuang dengan inovasinya menjadi bahan perdagangan kecil yang mampu mengolah kekayaan dan produksi pertanian tradisional  desa menjadi produk jadi, laku jual dan menguntungkan  yang luar biasa.

Dalam situasi Pandemi dewasa ini kami memberi ujian kepada ratusan mahasiswa komunikasi yang untuk ujian akhirnya harus menyelesaikan penelitian yang kemudian dilaporkan dalam tulisan ilmiah dengan analisis yang cukup membesarkan hati karena mereka sanggup mengolah hasil penelitian itu degan sistem komputer yang pada jaman kami menyelesaikan program doktor di tahun 1972, cara pengolahan data seperti SPSS baru dikembangkan. Dewasa ini dengan mudah para mahasiswa bisa menggunakan  dengan komputer biasa tanpa harus berjuang dengan kartu untuk diproses salam komputer yang jumlahnya ratusan. Karena kemudahan itu, setiap mahasiswa bisa bekerja dengan variabel dari data penelitian yang dilakukannya dengan sangat cepat, tidak perlu lagi mengecek program atau kartu-kartunya. .

posd2.jpg

Melalui sistem pengolahan data yang sangat canggih dan praktis itu hampir setiap mahasiswa bisa menghasilkan olahan hasil survei dengan baik. Apabila dosen pembimbing memiliki waktu cukup memberikan bimbingan, para mahasiswa pasti sanggup melakukan penelitian dengan pilihan variabel dilengkapi proxy indikator yang makin canggih dan sempurna. Hasilnya akan sangat bagus dan membantu untuk menghasilkan analisis yang sangat canggih serta bisa sangat meyakinkan. Hasil tersebut bisa dianalisis dengan cermat dan bisa memperkuat kinerja yang makin menguntungkan pabrik atau lembaga yang memberikan tugas penelitian.

Sayangnya banyak mahasiswa melakukan penelitian yang “tersirat tujuannya” terlalu banyak fokus pada upaya untuk meneliti gambaran dari usaha yang menguntungkan pemilik usaha. Jarang yang memberikan gambaran yang berpihak pada konsumennya karena umumnya mengambil titik awal dari keuntungan badan usahanya. Karean itu diurai ciri-ciri dan lebih banyak tren produksi atau penjualan yang langsung bisa memberikan gambaran yang menggambarkan keuntungan yang diraih oleh pengusahanya atau keuntungan suatu usaha yang telah ada. Jarang atau sangat sedikit penelitian yang mengolah gagasan baru menjadi suatu penemuan baru yang menghasilkan badan usaha baru dengan sistem baru yang dinamis seperti dituntut dalam era 4.0.

Penelitian yang sifatnya pemberdayaan atau penciptaan usaha-usaha baru tersebut bisa dilakukan dengan sekaligus pelatihan pelaku di kalangan masyarakat umum dengan rancangan usaha baru yang ditawarkan kepada masyarakat umum untuk dikembangkan. Kalau perlu sekelompok mahasiswa bekerja bersama memberikan pelatihan atau pendampingan. Penelitian seperti ini bisa memerlukan jangka waktu yang lebih panjang sehingga bisa dimulai pada semester enam atau tujuh. Dengan demikian mahasiswa makin matang pada saat lulus sebagai Sarjana. Penelitian yang bisa dimulai sejak awal tersebut sekaligus bisa menjadi ciri Kuliah Merdeka di luar kampus yang digagas Menteri Pendidikan yang baru. Topik dan dukungannya bisa diberikan banyak instansi yang biasanya “miskin tenaga pendamping profesional” yang bertugas mendampingi usaha baru yang belum berkembang.

Semoga gagasan baru “Kuliah Merdeka” dan “perluasan usaha inovatif yang segar” bisa menjadi gagasan baru yang sekaligus menghasilkan lulusan yang langsung bisa menjadi pengusaha profesional karena selama masa kuliah telah bergulat menghasilkan suatu badan usaha yang menguntungkan rakyat yang berhasil dan berkembang dengan baik. Semoga.

Haryono SuyonoComment