Haryono Show yang Makin Populer Memasuki Serie ke Delapan

anton.jpg

Haryono Show yang berlangsung selama delapan bulan pada Acara hari Kamis 18 Maret dlam Serie ke delapan mengundang dua orang tamu nyang luar biasa, pertama Dr. Ir. Anton Apriyantono, mantan Menteri Pertanian RI dan kedua Prof. Dr. dr. Raka Sudewi, SpS(K) Rektor Universitas Udayana di Bali. Kedua tokoh itu akan membawakan topik yang sangat diperlukan pada saat ini ialah Gagasan Kebun Begizi di halaman rumah penduduk. Topik ini sangat menarik karena dalam suasana Pandemi dewasa ini semua penduduk diharapkan lebih banyak tinggal di rumah, termasuk semua anak-anak yang sedang belajar di tingkat PAUD, SD, SMP, SMA bahkan mereka yang kuliah tetap perlu mengikuti kuliah dari rumah. Sementara di rumah pagi hari, bagi yang Muslim, sesudah bangun pagi untuk sholat subuh, bisa mempergunakan waktu pagi-pagi mengumpulkan sampah dan membuatnya menjadi pupuk organik. Sesudah itu mengolah halaman di muka rumah, kiri kanan serta dan belakang rumah menjadi kebun siap tanam untuk ditnami sayur mayur, membuat kolam ikan, kandang ayam atau pohon buah-buahan di pinggir pagarnya.

hs61.png
hs82.png

Tanaman yng ditanam harus bervariasi, ada yang cepat tumbuh dan siap panen dalam waktu singkat sehingga keluarga yang bukan petani dan tidak sabar bisa memenen sayur dalam waktu dekat dan memasak sayur tersebut menjadi hidangan yang sedap. Suatu kepuasan yang membesarkan hati. Lebih dari itu ibu rumah tangga tidak perlu sering ke pasar karena sayur bisa dipetik dari kebun di halaman rumah. Kolam ikan bisa diisi dengan lele yang mudah pemeliharaannya. Rasanya enak dan kalau kita makin mahir memelihara, maka kolam lele tidak berbau sperti diduga atau  dituduhkan banyak orang.

hs83.png

Sayur yang cepat tumbuh dan panen akan segera menjadi penyedap makan siang dan makna malam sehingga sekaligus memperbaiki nilai gizi makanan setiap warga yang akibatnya memperbaiki daya tahan tubuh kita. Bgitu juga ikan di kolam dan unggas seperti ayam setiap hari dalam waktu yang sangat singkat akan menghsilkan telur yang pasti menambah nilai gizi dari makanan setiap hari keluarga sendiri. Buah-buahan memerlukan waktu ynglebih lama tetapi akan otomatis membuat kita makin menyukai buah dari kebun halaman sendiri.

Dr. Anton dari IPB adalah ahli pertanian dan sangat mendukung gagasan tanaman halamaan bahkan pada waktu masih menjabat Menteri Pertanian pernah bersama-sama akan mengembangkan Kebun Begizi pada hlaman pesantren dan Masjid, sayang belum sampai terlaksanan keburu sudah habis masa jabatannya dan diganti dengan Menteri yang baru. Tetapi melalui para Dirjen Menteri yang baru kegiatan tersebut sangat disetujui semoga seluruh warga beramai-ramai segera bisa membuat Kebun Bergizi di halaman rumah masing-masing.

hs84.png

Pada kesempatan Webinar yang menari siang tadi Dr. Anton secara panjang lebar membahas gagasan dan praktik Kebun Bergizi tersebut serta mengharapkan masryarkat luas beramai ramai mengembangakn Kebun Bergizi di halaman rumah masing-masing sebagai usaha bersama memperbaiki ini.ai gizi keluarga secara nasional. Neliau secara pribadi terjun ke Desa dan melakukan pembinaan kepada masyarakat luas. Ternyata pembinaan itu berhasil dengan baik sehingga makin meluas dengan kawasan lainnya termsuk keluarga yang reltif lebih mampu. Kalau keluarga yang lebih mampu ini berbagi demnhgan keluarga kurang mampu tentu akan menghasilkan uapay pemberdayaan yang lebih menguntungkan rakayat banyak. Menyinggung kemungkinan bibit sayur dari pemerintah di sumbangkan kepada kelompok “petani halaman rumah, masjid dan sekolah” beliau memandang ini bisa dilakukan dan wajar-wajar saja. Semoga.

hs87.jpg

Prof Dr. dr. AA Raka Sudewi sebagai seorang Rektor yang memiliki mahasiswa yang militan dan Provinsi Bali yang terkenal serba mandiri demngan jumlah tidak kurang dari 27000 orang, 1800 Dosen dan staf yang sama banyaknya, sudah barang tentu sangat ingin mahasiswa melakukan peran positif sebagai pelopor pemberdayaan mahasyarkat luas mengembangkan gagasan-gagasan yang inovatif menguntungkan rkayat banyak.

char3.jpg

Gerakan Kebun Bergizi ini tidak kalah dengan gerakan Vaksinsi yang marak dewasa ini. Karena itu Universitas Udayanan tidak saja melalui KKN tetapi juga melakukan gerakan untuk meneliti tanaman halaman untuk pengem,bangan ilmu dan menciptakan obat-obatan dengan bahan baku dari tanaman tradisional lokal. Dalam hubungan Gerakan  Vaksinasi bagi lansia menarik  perhatian karena dengan cepat ikut partisipasi tanpa rasa takut, sehingga bagi generasi muda mudah-mudahan berjalan lebih lancar. Pada waktunya karena kakek, nenek dan orang tua mereka sudah berpuluh ribu menjalani vaksinasi dan terbukti tetap sehat tidak kurang suatu apa, geberasi muda akan berbondong ikut vaksinasi.

hs88.jpg

Stelah memperhatikan arahan dari Dr Anton dan suara dari Kampus yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. AA Rakka Sudewi, kita harapkan para mahasiswa dengan kemampuan menggunakan sistem daring beramai-ramai menghimbau pada guru SD, SMP dan SMA menyampaikan kepada para siswanya menciptakan kurikulum pagi dengan memberi petunjuk kepada para siswa agar mengikuti kurikulum pagi yaitu mengumpulkan sampah dan mulai mengolah halaman rumahnya. Para lansia, kakek dan neneknya menjadi pengawas anak dan cucunya menggarap lahan menjadi Kebun Bergizi. Aktifitas di Bali menjadi sangat penting karena Bali. Kalau nanti sudah aman dari Pandemi, bisa menjadi area kunjungan wisata sehingga kerajian masyarakat Bali mengubah halaman rumahnya menjadi Kebin Bergizi bis menjadi tontonan dan cpntoh nasional yang berhasil. Oleh karena itu di mohon peleksanan di Badung yang telah dilakukan Universitas Udayana dapat diperluas ke Kabupten dan Desa lainnya.

hlm8.jpg

Tanaman seperti bayem dan kangkung dengan mudah b9sa d9bawa mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke desa-desa dan ditanam di lahan sempit dengan mudah. Tanaman ini bibitnya bisa disebar dalam lahan siap tanam yang dilakukan oleh anak-anak kecil tanpa talangan atau kesukaran yang berarti.

 

 

 

Haryono Suyono2 Comments