Rindu Almarhumah Ibu Tercinta Siti Padmirah Alimoeso

nenek.jpg

Setelah tadi pagi melepas sekitar 300 mahasiswa Unbari semester ke tujuh di Jambi guna melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ke desa, kami merasa rindu pada Almarhumah Ibunda tercinta Siti Padmirah yang lebih dua puluh tahun lalu meninggalkan kami semua pada usia 95 tahun. Kami kepada almarhumah isteri tercinta Astuty Haryono yang meninggal dunia pada usia 76 tahun. Kami berdoa Bapak, Ibu dan isteri tercinta tenang di tempat yang terbaik disisi-Nya. Semoga kami beserta keluarga dikaruniai usia panjang yang barokah seperti beliau, memberi manfaat untuk orang banyak dan berkah untuk keluarga dan para sahabat.

Kami semua mengirim doa kepada almarhumah Ibunda dan almarhum Bapak yang dimakamkan jauh di Pacitan bersama almarhum Eyang dan Nenek Wiryo Sentono, pemimpin Pondok Perdikan, yang bebas pajak karena memiliki dan mengasuh Kompleks Perdikan Pesantren untuk mendidik anak muda.  

Dalam Kompleks Pemakaman Keluarga yang indah almarhumah Ibu Siti Padmirah dan almarhum Bapak Alimoeso dimakamkan bersama kakak dan adik-adik beliau dengan tenang. Biasanya setiap tahun kami anak-anak selalu datang ziarah dengan keluarga lengkap memanjatkan doa untuk Bapak Ibu, Kakek Nenek, Pakde Bude dan Paman Tante secara khusus, sekarang dalam suasana Pandemi kami hanya bisa kirim doa dari jauh dan mohon maaf karena keluarga tidak bisa datang ke Pacitan. Kerinduan selalu kami isi dengan mengirim doa khusuk kepada kakek-nenek dan bapak ibu. Sementara makam beliau selalu kita rawat melalui jasa baik para kerabat antara lain Sulih, suaminya serta tetangga lain yang baik hati di Pacitan.

Keluarga di Pacitan juga merawat PAUD yang menjadi simbul kecintaan kami akan bidang pendidikan. Alhamdulillah PAUD yang kami bangun termasuk salah satu yang terbaik di Pacitan. Semoga menjadi penghibur para kakek nenek dan seluruh keluarga yang sangat cinta pada pendidikan yang antara lain dibuktikan bahwa semua anak-anak perempuan kakek-nenek selalu dicarikan menantu dan dinikahkan pada “guru atau tenaga pendidik” yang merupakan bukti kasih sayangnya kepada anak cucu agar bersekolah setinggi-tingginya. Semoga Kakek Nenek, Bapak Ibu dan semua kerabat berada tenang dan nyaman di sisi-Nya dan diberikan berkah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa melanjutkan perjuangan untuk kesejahteraan anak cucu dan masyarakat pada umumnya. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment