Membangun SDM Meningkatkan Kecepatan Pembangunan
Sejak lama Provinsi Jawa Timur, pada masa Gubernur dijabat Bapak Dr. Sukarwo, selalu menonjol dalam berbagai prestasi pembangunan desa. Kepeloporan ini disebabkan karena beberapa kabupaten sangat pesat kemajuannya. Kabupaten yang sangat pesat itu menarik dan memberikan kontribusi kenaikan pembangunan yang luar biasa pada tingkat provinsi.
Tetapi Provinsi Jatim sesungguhnya bisa maju dengan lebih cepat lagi tetapi karena terkendala beberapa Kabupaten yang memiliki nilai Human Development Indeks (HDI) yang rendah, maka kecepatan pembangunan di beberapa kabupaten itu sesungguhnya bisa dipacu lagi agar memberi sumbangan yang tinggi terhadap nilai rata-rata untuk seluruh provinsi.
Nilai HDI yang rendah itu antara lain terjadi pada beberapa Kabupaten di Madura. Dengan ijin Gubernur, maka Yayasan Damandiri yang didirikan Bapak HM Soeharto, maka pada tanggal 5 November 2015 memberikan tugas kepada Pimpinannya Prof. Dr. Haryono Suyono untuk menjajaki beberapa Perguruan Tinggi di Madura guna membantu mendongkrak secara sistematis nilai HDI di beberapa Kabupaten tersebut. Oleh karena itu dikembangkan kerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi di Madura agar secara sistematis bersama-sama melakukan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat yang dari waktu ke waktu dapat diketahui kemajuan rakyatnya dalam partisipasi pembangunan. Kerja sama itu antara lain dilakukan dengan STIKIP PGRI di Bangkalan yang dipimpin oleh Dr. Sunaryo serta seluruh Wakil Ketua dan para Dekannya. Untuk mengembangkan kerja sama itu dilakukan kunjungan Ketua Yayasan didampingi Dr. Mulyono D Prawiro bersama Direktur Bank UMKM Jawa Timur Purnomo Hadi W SE, MM secara khusus ke Universitas Bangkalan yang menaruh minat melakukan suatu KKN pengembangan Posdaya sebagai usaha menghimpun kekuatan bersama masyarakat di tingkat Desa.
Setelah dilakukan penanda tanganan kerja sama dan pertemuan singkat dengan kalangan Pimpinan Perguruan Tinggi, maka diadakan sosialisasi maksud kerja sama guna secara bertahap meningkatkan partisipasi keluarga desa secara gotong royong dalam pembangunan. Salah satu usaha adalah peningkatan nilai HDI di tingkat Kabupaten, antara lain adalah bagaimana meningkatkan pengakuan bahwa pendidikan melalui suatu “madrsah” diakui dalam penilaian unsur pendidikan dalam perhitungan HDI. Seperti diketahui nilai HDI dalam sektor pendidikan bukan nilai pandai atau bodohnya siswa, tetapi lebih pada “lamanya seorang anak didik bersekolah” secara formal. Pada waktu itu “bersekolah pada madrasah” belum diakui sebagai “sudah sekolah” sehingga komponen pendidikan bagi banyak “anak amdura” dianggap memiliki nilai yang rendah.
Dari kunjungan dan kerja sama itu disepakati bahwa Universitas PGRI Bangkalan akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) meningkatkan motivasi masyarakat desa dalam membangun unsur-unsur yang mengarah pada peningkatan HDI yaitu tingkat kesehatan yang prima dimulai dengan kehamilan yang teratur dan sehat, anak balita yang tumbuh subur, tidak sakit dan tidak meninggal dunia saat balita, begitu usia sekolah langsung sekolah, mulai balita masuk PAUD, kalau perlu PT PGRI membuka banyak prototype PAUD di kampung-kampung sebagai bagian dari praktik mahasiswa. Anak-anak yang sekolah di Madrasah segera disyahkan seperti pada Sekolah Dasar Negeri agar lamanya bersekolah memperbaiki nilai bidang pendidikan dalam HDI.
Diusahakan agar ibu-ibu bekerja secara formal dalam berbagai usaha sehingga tercatat dalam statistik berada dalam “status bekerja” sehingga memperbaiki nilai HDI. Lebih penting dari itu ibu-ibu yang bekerja di luar rumah perlu menjamin kesehatannya secara sungguh-sungguh tidak hamil karena itu dianjurkan agar ikut KB secara lestari untuk etap terjamin tidak dikeluarkan dari pekerjaannya.
Makin banyak keluarga dan anggotanya yang semula memiliki nilai komponen HDI rendah, melalui kelompok besar yang memiliki nilai makin naik, maka nilai HDI akan bertambah tinggi. Menurut teori statistik, biarpun kenaikan individu rendah, secara kumulatif bagi penduduk desa yang memiliki nilai rata-rata semula nol, bisa naik memiliki nilai positif sehingga secara bertahap akan menaikkan nilai seluruh penduduk yang naik secara drastis. Semoga kemajuan masyarakat Bangkalan yang berpartisipasi akan naik secara bermakna. Semoga.