Pacitan Membangun Posdaya dan Kebun Bergizi Sejahterakan Masyarakat
Kabupaten Pacitan yang selama lima tahun terakhir ini dipimpin untuk masa jabatan kedua oleh Bupati Drs H Indartato, MM, pada hari ini 14 Februari dikunjungi Presiden Joko Widodo meresmikan Waduk Tukul. Peresmian Waduk ini sangat besar artinya karena menambah gairah masyarakat menanam di sawahnya dengan rajin karena Pacitan sesungguhnya kaya air dan karena itu selalu melimpah banjir setiap musim hujan, padahal kalau musim kering sukar mendapat air untuk sawah yang terpaksa digarap kekurangan air.
Upaya membangun Pacitan sudah mulai digencarkan sejak Bupati Drs H Indartato, MM memangku jabatan periode pertama. Pada waktu itu kebetulan kami, Prof. Dr. Haryono Suyono menjabat sebagai Ketua Yayasan Damandiri. Dengan ijin Bapak HM Soeharto yang sudah lengser, sama-sama sebagai pendiri Yayasan Damandiri, dikawal Dr. Mulyono D. Prawiro berusaha membantu Kabupaten Pacitan yang sangat miskin padahal Kabupaten ini memiliki jasa sangat besar sebagai markas dan basis Jendral Soedirman memimpin perang gerilya melawan penjajahan kembali Belanda atau beliau mengawal Bapak HM Soeharto yang berjuang di garis depan bersama Sri Sultan Hamengku Buono IX dari front di Yogyakarta menghadapi musuh Belanda yang mengambil alih Ibu Kota RI yang diungsikan ke Yogyakarta.
Melalui dukungan penuh Bupati Pacitan, Drs H Indartato, MM, Yayasan Damandiri mengadakan acara Sarasehan dan Intensifikasi Posdaya antara lain di Pantai Pidakan, Pacitan. Yayasan Damandiri memberikan beberapa bantuan berupa peralatan dan sarana manajemen kepada Posdaya Dadirejo yang diterima oleh ketua Posdaya, Bapak Slamet. Dalam acara ini disampaikan betapa pentingnya road map untuk pendataan keluarga dan upaya pengentasan kemiskinan. Pemanfaatan Posdaya itu adalah tindak lanjut dari upaya sebelumnya yang melalui dukungan Bupati membentuk Posdaya pada hampir semua desa di Pacitan. Kegiatan pada setiap Posdaya berbeda-beda. Ada yang dengan bantuan Kementerian Pertanian membangun “kebun Bergizi” pada halaman rumah sehingga sempat Presiden SBY, yang kebetulan orang Pacitan, datang meresmikannya. Ada juga yang pengembangan Wisata Pantai dengan menyulap pantai sangat indah tetapi liar menjadi daerah wisata yang nyaman dan menarik banyak pengunjung.
Ada juga dikembangkan aliran air laut ke daratan menjadi tambak udang dengan bantuan Kementerian Kelautan di pusat dan kemudian menghasilkan tambak udang masyarakat swasta di beberapa desa pantai yang semula sangat asing dari pikiran membangun tambak. Padahal Pacitan sangat cocok untuk suatu tambak yang bisa memberi pendapatan lumayan untuk masyarakatnya.
Dengan ijin Bupati upaya kontribusi Yayasan Damandiri itu tidak saja dirundingkan bersama Pemerintah Daerah tetapi sering bersama Bank Jatim atau Bank UMKM Jatim dirundingkan bersama masyarakat secara terbuka. Yayasan Damandiri selalu mengundang masyarakat luas memanfaatkan dana yang melimpah dalam masyarakat melalui pinjaman Bank dengan sistem mudah dan saling menguntungkan agar tekad, kesiapan mandiri dan komitmen rakyat tidak dibatasi anggaran pemerintah yang kucurannya tergantung alokasi yang terbatas. Bahkan kadang mengucur tidak selalu sesuai kehendak rakyat banyak. Kucuran menunggu arahan prioritas yang mungkin belum dianggap potensial.
Sarasehan Model Desa yang dikembangkan bersama Bupati dan masyarakat biasa dibantu oleh Ibu Dian Budi Anggraeni S.Sos dan Dr, Mukodi, MPd serta banyak kawan-kawannya sebagai sukarelawan itu menghasilkan kegiatan masyarakat yang marak sebelum pada tahun 2015 berkembang program Pembangunan Desa yang didukung Dana Desa yang dilimpahkan Pemerintah Pusat langsung ke Desa.
Padahal kalau melimpahnya dana dan pembangunan pedesaan itu tetap dibarengi upaya pembangunan oleh masyarakat madani seperti pembentukan Posdaya diharapkan cakupan pembangunan di desa bisa lebih luas dan hasil yang mandiri juga makin marak. Semoga Presiden Jokowi dalam tahun-tahun mendatang akan mengundang kembali banyak lembaga swadaya masyarakat ikut aktif dalam pembangunan di desa dan para pejabat tidak merasa mendapat saingan dari masyarakat mandiri.
Dengan model itu banyak kegiatan seperti pembangunan pendidikan untuk anak usia dini dapat direalisasikan dengan baik sehingga anak-anak Pacitan yang cerdas ikut masuk sekolah dengan sangat dini. Alhamdulillah di Pacitan telah dikenalkan Panti titipkan anak balita yang dipimpin dan diasuh Ibu Sulih Dewiyanti SPd. Anak balita ditipkan karena kedua orang tuanya bekerja sehingga aman karena anak-anak berada dalam asuhan petugas yang sesungguhnya berasal dari anak-anak muda desa yang mendapat pelatihan khusus. Kota kecil Pacitan memiliki Panti Penitipan anak balita yang menolong suami istri terpelajar yang dua-duanya bekerja di luar rumah.