Kegiatan SMK di Sampang, Madura Membantu Masyarakat Desa Mandiri
Sesuai arahan Gubernur Jatim pada masa itu, Bapak Dr. Sukarwo, bahwa SMK di Jatim bisa ditugaskan melanjutkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) membangun Posdaya di Desa. Maka sekitar tahun 2005 – 2015 Yayasan Damandiri bekerja sama melaksanakan KKN Mahasiswa membantu keluarga desa melihat dan menjajaki kemampuan SMK tersebut. Prof Dr Haryono Suyono didampingi Dr, Mulyono D Prawiro bersama Rektor Universitas Trunojoyo, Prof Dr H Muh. Syarif, MSi bersama jajaran LPPM meninjau kegiatan SMK Negeri 2 Sampang, Madura yang siswanya ternyata mampu melakukan berbagai kegiatan praktik mengelas untuk membuat pagar, sedangkan siswinya mampu membuat kue-kue tradisional khas Madura.
Melihat kenyataan tersebut Rektor makin yakin bahwa kegiatan KKN Mahasiswa selama satu setengah bulan dapat dipadukan dengan kegiatan siswa SMK di desa di dekat SMK tersebut. Sedangkan SMK yang praktik membuat pagar dengan las tidak perlu harus bongkar pasang pagar sekolahan tetapi bisa terjun ke desa memperbaiki fasilitas umum di Desa. Mahasiswa yang mengajar keluarga desa membuat kue bisa dilanjutkan anak-anak SMK sampai keluarga Desa mampu mandiri melalui kelompok Posdaya di Desanya.
Kegiatan peninjauan itu melahirkan kerja sama antara beberapa Perguruan Tinggi di Jawa Timur membantu masyarakat desa yang membentuk Kelompok Posdaya untuk makin mandiri dengan bimbingan mahasiswa Kuliah Kerja Nya (KKN) dan pembinaan selanjutnya oleh siswa SMK yang praktik di Desa melalui Kelompok Posdaya yang terbentuk di Desa.
Peninjuan Rektor disertai Pengurus LPPM tersebut melahirkan pembinaan hasil KKN Mahasiswa di Jawa Timur diteruskan melalui kerja sama berbagai Perguruan Tinggi dengan kalangan SMK yang sekaligus mendapat bantuan dari Pemda untuk kegiatan praktik di Desa tersebut.
Sayang dengan dilaksanakannya Pembangunan Desa dan Masyarakat Desa dengan kucuran Dana Desa langsung ke setiap desa kegiatan swadaya seperti ini kurang mendapat perhatian karena Kepala Desa mendapat arahan pembangunan desa melalui musyawarah pada tingkat desa yang berbeda sejak tahun 2015 sampai sekarang. Kegiatan mahasiswa melakukan KKN sesungguhnya telah dipermudah dan didukung oleh petunjuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai “Kuliah Merdeka” yang bisa dilaksanakan sampai tiga semester di desa. Sayang kita juga terserang Virus Covid-19 padahal kegiatan bersama tersebut menambah cakupan dan mempercepat kemampuan masyarakat desa untuk maju dan mandiri.