Webinar tentang Pengalaman Tiga Perguruan Tinggi dalam Masa Pandemi Covid-19

Kemarin tiga Rektor dari tiga Perguruan Tinggi ternama di Surabaya, Madiun dan Semarang tampil dalam acara bincang-bincang santai Haryono Show melalui sistem Zoom yang dipantau langsung oleh Prof. Dr. Haryono Suyono, MA, PhD dibantu oleh Dr. Mulyono Dani Prawiro dan crew Maestro Handoko Wignjowargo dan Drs. Fajar Wiryono serta lainnya. Hasil wawancara lengkap dapat diikuti tanpa potongan pada You Tube dan jaringan Face Book “Haryono Suyono” secara lengkap.

Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. H. Nurhasan, MKes, Prof Dr. H. Parji, MPd Rektor Universitas PGRI Madiun dan Prof Dr. H. Masrukhi Guru Besar UNES yang ditugasi sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang, secara bergiliran ketiga guru besar itu menceritakan suka duka selama lebih satu tahun ini mengelola Gedung berbagai Fakultas yang biasanya diisi sekitar 30.000 mahasiswa mondar-mandir di kampus mengikuti kuliah, hampir kosong karena sebagian besar kuliah dilakukan dengan sistem daring. Diceritakan juga kesulitan mahasiswa karena orang tuanya terpuruk, namun uang kuliah yang dalam kasus UNESA dapat diselesaikan  melalui subsidi silang karena jumlah mahasiswa yang banyak. Kasus semacam ini akan sulit diatasi kalau Perguruan Tinggi yang hanya memiliki mahasiswa yang relatif kecil jumlahnya. UNESA juga masih mampu mengadakan Kuliah Kerja Nyata yang diikuti sekitar 7.000 mahasiswa Semester ke tujuh dengan berbagai macam pilihan sebagai praktik Merdeka Belajar yang sedang digalakkan.

Rektor Universitas PGRI Madiun yang sekaligus Koordinator Perguruan Tinggi PGRI seluruh Jawa Timur Prof. Dr. H. Parji, MPd dengan jumlah mahasiswa lebih dari 7.000 orang merasa nyaman karena tingkat dropout rate relatif kecil. Universitas yang dipimpinnya berusaha keras mempertahankan mahasiswa melalui kegiatan kuliah yang fleksibel antara sistem daring dan konsultasi yang menarik. Bahkan Universitas ini tetap melakukan kegiatan kuliah kerja nyata ke berbagai lembaga pendidikan dan ke desa-desa.

Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang, Prof. Dr. H. Masrukhi, MPd merasa nyaman karena berada dalam lingkungan Muhammadiyah selalu mendapat dukungan dari Organisasi Muhammadiyah dengan para anggota yang menyumbang melalui dan wakaf, hibah atau sumbangan lainnya. Seperti dua perguruan tinggi lainnya Universitas Muhammadiyah Semarang juga sangat kental dengan kegiatan Kuliah Kerja nyata yang sekarang diwujudkan sebagai Kuliah Merdeka ikut membantu menangani merebaknya kasus Covid-19 karena memiliki Fakultas Kedokteran yang maju.

Acara diakhiri dengan tanya jawab yang menarik tentang pengalaman indah berbagai Perguruan Tinggi dengan ribuan mahasiswa calon pemimpin bangsa tersebut. Sekali lagi silahkan simak secara langsung melalaui You Tube atau media sosial lainnya.

Haryono SuyonoComment