Menikmati Agro Wisata yang bisa Menguntungkan
Hari Kamis yang lalu Pak Haryono bersama mas Rudi dan dr. Rina mengajak Om Slamet Sugianto bersama anak-anaknya Mas Nugroho, Erni Nurmalasari dan temannya Emi melakukan wisata kebun, atau Agro wisata ke Kebun Almarhumah Ibu Astuty di Loji yang terletak pada perbatasan Bogor Sukabumi. Wisata Kebun ini sebagai uji coba pembaharuan kegiatan lama yang bertumpu pada “Kemah Pramuka” atau kemah anak-anak SD, SMP dan SMA yang sangat marak sebelum ada serangan pandemi Covid-19. Sekarang Kebun itu akan dikembangkan sebagai Agro wisata setelah dilengkapi dengan berbagai jenis tanaman yang banyak gunanya.
Kebun ini dibeli oleh almarhumah dari amplop-amplop hasil Seminar dan Workshop yang ternyata disimpan dan akhirnya cukup untuk membeli sebuah rumah tua dengan hamparan kebun yang cukup luas. Dari tahun ke tahun rumah kuno itu diperbaiki dan sekarang, utamanya sebelum masa pandemi, telah dimanfaatkan untuk Pertemuan Dinas dari kantor-kantor di Sukabumi dan Bogor dan karena memeiliki halaman berumput yang luas bisa dimanfaatkan untuk “kemah Pramuka” maupun anak-anak SD, SMP dan SMA.
Disamping itu, Ibu Astuty yang sangat sayang pada anak-anak, termasuk di kompleks ini, didirikan Sekolah PAUD, dengan siswa sekitar 20 orang yang berjalan lancar. Guru PAUD merangkap juga memelihara kebun yang ada di sekitar halaman rumah tua yang setelah renovasi telah berulang kali menjadi tempat untuk berbagai Pertemuan resmi kantor-kantor pemerintah karena di sekitarnya disediakan juga tempat menginap yang memadai.
Mas Rudi Lubis bertindak sebagai guide, sekaligus Manager Kebun, membawa pak Slamet Sugianto dan anaknya Erni yang lulusan S2 Fakultas Komunikasi UI berkeliling mulai dari tempat persemaian bibit sampai ke kebun yang siap panen. Dr. Rina menuntun Bapaknya dengan penuh kasih sayang mengikuti tour dalam hamparan tanah yang penuh cangkulan dan lubang-lubang. Suatu tour lapangan yang cukup menolong untuk ekspose kepada sinar matahari dan mengeluarkan keringat segar.
Sesudah itu kita mampir ke tempat pengumpulan hasil panen yang mulai ditimbang. Masing-masing memegang sayur yang telah ditimbang yang oleh dr. Rina dan Mbak Ria langsung dipasarkan sebagai tanaman bebas zat kimia karena digunakan pupuk Organik bebas zat kimia sehingga konsumen tidak perlu khawatir terkena kontaminasi zat kimia.
Dr. Rina Mardiana yang bersama mBak Ria Indrastuty bertanggung jawab penjualan hasil panen sedang meneliti jumlah setiap jenis syur yang dipanen bersama Mas Dedy yang bertanggung jawab di lapangan. Suatu organisasi kecil-kecilan siapa tahu kelak bisa menjadi usaha rakyat desa yang besar dan menguntungkan rakyat banyak. Pak Slamet dan anaknya memandang dengan penuh perhatian, siapa tahu lulusan komunikasi UI itu bisa menolong menyebar luaskan pertanian rakyat itu kepada peminat dan pemodal untuk perluasan usaha pertanian modern.
Mas Nugroho yang biasa menolong UMKM masyarakat Indonesia di Singapura, saat melihat Kebun Astuty sangat tertarik pada tanaman obat-obatan karena beliau sedang mengembangkan suatu ramuan obat untuk menolong mereka yang suka pijit dengan ramuan cairan obat aromatis yang sangat harum dan hampir-hampir menyembuhkan sendiri karena berisi ramuan tanaman obat tradisional. Cairan ini dibuat dari tanaman obat yang sebagian ditanam di Kebun Astuty. Kalau ini menguntungkan bisa jadi bahan baku cairan untuk pijit dan menolong memperingan berbagai penyakit, dan bahan bakunya dari Kebun Astuty, akan merupakan suatu kerja sama yang menguntungkan rakyat banyak. Sungguh suatu Agro Wisata yang membuka mata untuk menolong rakyat kecil di pedesaan dengan kemungkinan usaha yang menguntungkan rakyat banyak. Semoga.