Selamat Jalan Sahabat Kita. Dr(HC). Drs. Subiakto Tjakrawerdaja
Tadi malam sekitar pukul 23.00 Bapak kita tercinta Dr(HC) Drs. Subiakto Tjakrawerdaja di RSPP Simprug mendapat panggilan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita semua para anggota keluarga dan sahabatnya mengucapkan Selamat Jalan semoga perjalanan beliau berjalan lancar, tanpa halangan suatu apa, bila ada kesalahan dimaafkan kesalahannya dan diampunkan dosa-dosanya. Kita semua merasa sangat kehilangan tetapi karena semuanya adalah kehendak Yang Maha Kuasa, kita ikhlas dan mengiringi keberangkatan beliau dengan doa khusuk semoga segala sesuatu berjalan lancar. Beliau dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Kerawang. Upacara pemakanan berakhir sekitar pukul 14.30 siang ini.
Kita mendapat kabar bahwa pada saat-saat terakhir beliau mengadakan pertemuan maraton dengan rekan-rekan dari berbagai Yayasan untuk membahas keperluan masyarakat luas. Sesudah itu langsung mengadakan pertemuan lanjutan bersama staf internal sehingga tidak kurang dari delapan atau sembilan orang terkontaminasi serangan yang sama seperti menimpa Bapak Dr. Subiakto. Suatu kejadian yang sangat memilukan untuk keluarga besar Yayasan Damandiri dan Yayasan lain yang menjadi mitra kerjanya.
Kami nengenal Dr. Subiakto sejak beliau menjabat sebagai Dirjen dalam lingkungan Departemen Koperasi yang dijabat oleh Almarhum Bapak Bustanil Arifin dan terlibat sangat iintens dalam kegiatan kelompok antar Kementerian Koperasi, Kementerian Pertanian dan BKKBN Pusat serta seluruh jajarannya dalam kerja sama “Pertasi Kencana” suatu gagasan kerja sama antar instansi guna melakukan gerakan pemberdayaan keluarga menyangkut keterpaduan bidang pertanian, koperasi dan keluarga berencana melalui pemberdayaan keluarga guna mengentaskan kemiskinan dan akhirnya mengangkat keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera III Plus yang potensial dan mandiri.
Selanjutnya tatkala Pak Harto, Haryono Suyono, pak Sudwikatmono dan Om Liem Soei Liong mendirikan Yayasan Damandiri pada akhir tahun 1995, reminya tanggal 15 Januari 1996, Haryono Suyono mengusulkan agar Bapak Subiakto yang tadinya menjadi Menteri Koperasi dalam rangkaian kerja sama “Pertasi Kencana” di tugaskan menjadi Sekretaris dari Yayasan, karena pak Harto dan Kami ditugasi menjadi Ketua dan Wakil Ketua Yayasan guna menolong rakyat banyak melalui upaya pemberdayaan keluarga sebagai kelanjutan program KB yang berhasil menurunkan tingkat kelahiran menjadi separo dari keadaannya pada tahun 1970.
Tatkala muncul aturan dalam Pengurus Yayasan perlu ada Dewan Pembina dan Pengurus, maka kami ditugasi memangku Jabatan Ketua Pengurus dan Bapak Subiakto kami usulkan ditunjuk sebagai Sekretaris. Ketiga pendiri lainnya, Pak Harto, Pak Dwi dan Om Liem bertindak sebagai Dewan Pembinanya. Di bawah kepengurusan ini, sampai tahun 2015 Yayasan Damandiri memiliki berbagai kegiatan bersama dengan sekitar 450 Perguruan Tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia. Kegiatan itu dilakukan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa-desa dan berhasil membentuk Kelompok Gotong Royong bernama “Pos Pemberdayaan Keluarga” atau “Posdaya” yang melakukan kegiatan pemberdayaan anggotanya melalui gotong royong hampir secara mandiri dengan dukungan dari Yayasan dan sebagian besar dari berbagai lembaga lain seperti BKKBN.
Seperti digagas sejak awal, usaha ini adalah pengentasan kemiskinan dan mendorong setiap keluarga menjadi keluarga yang mandiri dan akhirnya menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera. Usaha ini belum berhasil mencapai target akhirnya.
Sementara itu, Dewan Pembina, karena ketiga pendiri Yayasan satu demi satu meninggal dunia, ditunjuk pembina baru Bapak Bob Hasan (alm). Beliau dengan alasan “Ketua sudah sepuh” memutuskan menunjuk Ketua Yayasan baru Bapak Dr(HC) Subiakto Tjakrawerdaja. Dibawah kepemimpinan beliau kegiatan Posdaya bersama 450 Perguruan Tinggi dan lembaga sosial kemasyarakatan, karena dianggap tidak efisien, diganti dengan kegiatan Pembinaan sekitar sepuluh Desa di Yogyakarta dan daerah lainnya. Program itu berhasil baik dan berlanjut sampai hari ini.
Dalam situasi serangan Covid-19 hampir seluruh kegiatan Yayasan yang didirikan Almarhum Bapak HM Soeharto melambat, kecuali bantuan untuk Yatim Piatu, Pembinaan 999 Masjid dan penanganan masalah bencana yang tetap berjalan sesuai kondisi yang sangat terbatas. Sungguh merupakan kesedihan tersendiri sehingga para Pengurus berusaha mencari jalan dari kebekuan tersebut, termasuk usaha Bapak Subiakto dan Bapak Suleman yang keduanya sudah mendahului kita bersama Bapak Subiakto. Rekan-rekan lainnya seperti Bapak Subagio dan lainnya tetap berusaha meneruskan gagasan Almarhum Bapak HM Soeharto dengan semangat tinggi. Puluhan karangan bunga dikirim ke rumah duka, hanya sebagian di muat di sini diiringi doa semoga arwah Bapak Subiakto dan Bapak Suleman mendapat tempat yang sebaik-baiknya di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, segala kesalahan beliau-beliau diampunkan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan menghadapi cobaan yang demikian berat. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.