Lansia itu Bernama Biden

Joe Biden

Joe Biden

Amerika Serikat mendapatkan seorang pemimpin baru, mengakhiri masa kelam (sebuatan CNN untuk kepemimpinan Trump) era kepemimpinan yang digantikannya. Dunia penuh harap, ada perbaikan dalam upaya bersama membangun dunia yang lebih baik. Sang pemimpin baru bernama Joseph (joe) Robinette Biden, yang sudah berusia 78 tahun (lahir 20 November 1942, di Pennsylvania).

Banyak catatan menarik mengenai Biden, salah satunya usianya yang mendekati angka 80 tahun. Ia presiden tertua yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Meskipun begitu stamina dan energinya masih tinggi. Ia masih mampu menaiki berbagai tangga gedung Capitol. Mulai dari tangga masuk yang lumayan tinggi, tangga di dalam gedung, tangga turun menuju tempat pelantikan di luar gedung.

Banyak orang was ws saat Biden menaiki tangga gedung Capitol, tapi ia bisa melakukannya dengan baik. Begitu pula saat turun menuju tempat pelantikan, yang terlihat lumayan curam dan panjang. Tidak masalah. Ia berjalan dengan tegap untuk ukuran manusia yang sudah mendekati 80-an.

Tentu bukan hanya fisiknya yang kuat, namun juga pikirannya dan kemampuan bicaranya, jernih dan lantang. Biden bisa menjadi contoh lansia yang terus aktif dan produktif, tanpa dibatasi usia yang sudah terkumpul banyak angkanya. Mungkin ke depan usia pensiun pegawai perlu dinaikkan dari sekarang ini yang antara 55-58 tahun, atau kalau dosen non-guru besar 65 tahun. Barangkali hanya usia pensiun Guru besar yang sudah benar - 70 tahun.

Sesuai dengan konstitusi Amerika Serikat, masa jabatannya empat tahun, berarti di akhir masa pemerintahannya usianya akan menjadi 82 tahun. Masih ada kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan periode kedua (82-86 tahun). Kita akan lihat nanti. Semoga kita semua panjang umur. Betul-betul menginspirasi.

Padahal Biden kecil sering sakit-sakitan. Ia di masa kecil mengidap asma. Bahkan di usia yang cukup untuk wajib militer ia dibebaskan dari kewajiban itu, karena memiliki riwayat asma. Diketahui sewaktu kecil ia gagap, dan sering merasa rendah diri. Mengalami kesuitan hidup secara ekonomi. Ayahnya golongan pekerja biasa. Jadi jauh dari memiliki kehidupan yang nyaman dan mapan.

Bahkan prestasi di sekolahnya juga tidaklah menonjol. Secara akademik biasa-biasa saja. Namun bagaimana ia bisa bangkit, menjadi salah seorang senator termuda yang dimiliki Amerika Serikat, kemudian menjadi Wakil Presiden di era Obama selama dua perode, dan sekarang menjadi presiden di usia yang panjang, dan masih tetap sehat.

Perlu pula dicatat perjalanan hidup Biden juga penuh tragedi. Beberapa saat sebelum dilantik sebagai senator, istri dan seorang anaknya tewas karena kecelakaan lalu lintas. Dua anaknya yang lain (Hunter dan Beau) selamat dengan penuh luka. Keduanya sempat mengikuti wajib militer. Namun tragedi keluarga Biden berikutnya datang Beau kemudian meninggal akibat penyakit kanker pada tahun 2015. Karir Beau sendiri terbilang cemerlang, pernah menjadi Jaksa Agung Delaware. Tragedi kecelakaan yang menewaskan istrinya Neila dan anak pertamanya Naomi membuatnya sempat berpikir untuk berhenti dari dunia politik, bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Sampai ia kemudian bangkit kembali, dan terus menjadi senator Delaware dari tahun 1973 sampai 2009. Ia menikah kembali dengan Dr. Jill Biden, seorang akademisi, yang saat ini menjadi Ibu Negara.

Catatan yang lain, ia presiden Amerika Serikat beragama katolik yang kedua setelah John F Kennedy. Ia memilih Kamala Harris yang keturunan Asia Selatan, perempuan, menjadi wakilnya. Keputusan yang tidak biasa, namun menunjukkan komitmennya atas kesetaraan jender dan kesetaraan ras warga Amerika Serikat. Ia menunjukkan presiden untuk semua kalangan. Apalagi ia telah menjadi wakil presiden dari seorang Presiden kulit hitam - Barack Obama.

Penutup, sakit-sakitan di masa kecil bukan penghalang untuk sehat dan panjang umur. Prestasi biasa-biasa di sekolah bukan pula menjadi penghalang untuk sukses. Usia tua bukan lagi menjadi kendala untuk berkiprah dan memberikan yang terbaik. Amerika Serkat kini dipimpin seorang lansia. Semoga menjadi inspirasi bagi semua lansia di seluruh dunia.

(Dr. Aam Bastaman - ‘Content creator’ dan pemilik blog aambastaman.com).

Aam BastamanComment