Kenangan Indah “Mengantar Pak Malik Fadjar” menjadi Menteri

malik2.jpg

Inna lilahi Waina lilahi Rojium, telah wafat dengan tenang sahabat, tokoh Nasional dan pejuang bangsa, Bapak Prof. Drs. Malik Fadjar MSc, mantan Menteri Agama, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dan mantan Menko Kesra, tokoh Nasional dan tokoh Muhammadiyah yang ulung, pada hari Selasa yang lalu. Almarhum Bapak Prof. Drs. Malaik Fadjar MSc pertama kami kenal adalah sebagai Rektor Universitas Muhammdiyah di Surakarta, pada waktu itu sebagai Universitas yang dipimpin beliau besar tetapi belum terkenal menonjol sebagai Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia.  Sebagai Kepala BKKBN, kami sangat getol mendukung Gerakan mahasiswa terjun ke desa, seperti kemudian dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) membentuk dan membantu Kelompok-kelompok Akseptor Keluarga Sejahtera di desa-desa. Pengalaman sebagai Kepala BKKBN yang akrab dengan Gerakan Muhammadiyah dan NU dalam membina Kelompok akseptor KB yang sangat berhasil, maka kami juga sangat akrab dengan berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia. Perguruan Tinggi Muhammadiyah kemudian juga sangat responsif dan aktif menanggapi ajakan KKN dengan tujuan pembentukan Kelompok Posdaya di desa-desa dimana anggota Organisasi Muhammadiyah aktif membina bersama mahasiswa yang terjun dalam KKN tersebut. Tidak terkecuali dengan Universitas Muhammadiyah di Solo yang dipimpin oleh Prof. Drs Malik Fadjar MSc, dalam persiapan KKN ke berbagai desa di sekitar Solo, kami diundang memberikan pembekalan secara lengkap. Pada saat itu pula kami membawa kru televisi lengkap sehingga peristiwa persiapan dan peluncuran KKN tersebut disiar luaskan melalui jaringan televisi dan diliput oleh banyak sekali wartawan media cetak secara luas. Bapak Prof. Malik Fadjar sangat berkenan melimpah pada perhatian beliau yang sangat luar biasa pada kegiatan mahasiswanya. Kelompok Akseptor di Desa dan kemudian Posdaya yang dikembangkan mahasiswa di desa-desa menjadi forum pengembangan budaya gotong royong, sekaligus mendorong dinamika masyarakat luas dalam pembangunan desa dan  keluarga desa, yang ternyata adalah ciri dan kekuatan gerak Prof. Dr.s Malik Fadjar dalam kegiatan kemasyarakatan secara luas.

malik1.png

Pengalaman dan perkenalan di Unmuh Solo itu begitu mengesankan sehingga tatkala beliau pindah dan menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah di Malang, segera kami mendapat undangan untuk sosialisasi mempersiapkan pembekalan KKN Mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang di pimpinnya di Malang. Dalam undangan beliau ada pesan khusus bahwa “harus ada liputan televisi” untuk kegiatan tersebut. Permintaan tersebut kami penuhi dan acara tersebut menjadi sangat viral yang mengesankan karena beliau secara khusus mengurai pentingnya mahasiswa membangun kebersamaan bersama masyarakat luas dan menjadi penggerak pembangunan masyarakat yang mandiri.

Sejak itu melalui dukungan BPD Jatim kami bersama Tim Rektor ikut membangun masyarakat sekitar kampus yang makin menyatu dengan kampus sehingga kehidupan masyarakatnya seakan menjadi satu dengan kemajuan Kampus Unmuh di Malang yang luar biasa. Kedekatan dan program beliau sebagai Rektor itu dilanjutkan bersama Rektor berikutnya yang kini menjabat sebagai Menko PMK.

 Kegiatan membantu KKN Mahasiswa dalam upaya membangun keluarga sejahtera melalui Inpres Keluarga Sejahtera (IKS) itu menarik perhatian Pak Harto sehingga pak Malik Fajar mulai diincer masuk dalam jajaran elite di Jakarta.  Setelah pak Harto lengser, beliau masuk sebagai Menteri Agama dimana kami adalah Menko Kesra dan Taskinnya. Diem-diem kami “merasa ikut” mengantar beliau, biarpun semuanya karena kapasitas dan prestasi beliau sendiri. Pak Malik Fadjar selalu ingat dan menghargai “dorongan atau dampak komunikasi yang kami lakukan” tersebut.

malik3.jpg

Salah satu buktinya adalah “tatkala beliau menjabat Menteri PDK” setelah menjabat sebagai Menteri Agama, dan kami tidak lagi menjabat Menko Kesra, beralih sebagai Ketua Yayasan Damandiri, menelepon beliau ingin menghadap untuk mendapat dukungan moril melanjutkan KKN seperti di masa lampau. Beliau menolak di datangi di kantornya, tetapi malah datang ke kantor Yayasan Damandiri, kebetulan sebagai Ketua kami menempati bekas Kantor pak Harto yang sangat luas di Gedung Granadi, sehingga kita bercengkerama ingat masa lalu. Sejak itu kegiatan KKN yang di dukung Yayasan Damandiri berkembang ke seluruh Indonesia. Tidak kurang dari 450 Pergurusan Tinggi Negeri dan swasta ikut serta dan jumlah Posdaya yang dibangun mencapai lebih dari 60.000 Posdaya di seluruh Indonesia. Alhamdulillah banyak aktifis Posdaya tersebut dewasa ini ikut serta dalam Gerakan Pembangunan Desa dan masyarakat desa yang di dukung kucuran Dana Desa oleh Presiden Jokowi.

Terima kasih atas dukungan pak Malik Fajar yang mendorong mahasiswa terjun ke desa mendampingi rakyat desa membangun desa dan masyarakat desa. Semoga amal ibadah Bapak mengantar Bapak menghadap Tuhan Yang Maha Esa, segala kesalahan Bapak diampunkan dan Bapak ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik sesuai amal ibadah yang telah bapak lakukan untuk sebesar-besar kesejahteraan seluruh anak bangsa yang luar biasa, Aamiin YRA.  

Haryono SuyonoComment