Andaikan masih sugeng, hari ini Ibu Astuty Ulang tahun ke 76 tahun

mul1.jpg

Pagi tadi, Kamis 3 September 2020, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun yang ke 76 Ibu Astuty Haryono,  bapak  Haryono, adik-adik beliau Sri Mulyati, Sudarini, Ita, Sumiyati, anak-anak Ria, Fajar, Fini, Rina, Rudi, dan cucu Ayu serta mas Mulyono, Keling dan Bibit dengan rasa haru dan penuh kenangan memerlukan datang ke makam Ibu Astuty di Taman Pahlawan Kalibata untuk berziarah dan memanjatkan doa untuk Ibu Astuty tersayang. Cucu-cucu tidak ikut ke Makam Pahlawan karena masuk sekolah dan alhamdulillah, dua orang cucu tersayangnya, Mas Bima dan mBak Cici, masing-masing baru mulai kuliah pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya dan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Diponegoro di Semarang, satu lagi Mas Ray pada Fakultas Ekonomi di Jakarta serta adik-adiknya di berbagai SD, SMP dan SMA di Jakarta. Sementara anak-anak menata bunga di pusara Ibunya, Pak Haryono dengan khusuk membacakan doa dengan linangan air mata teringat betapa selama hampir 57 tahun hidup berdampingan dengan kasih sayang, penuh suka dan duka, berjuang dengan keras mengantar dan bersama belajar di Amerika. Sesudah itu, bekerja dengan dedikasi yang tinggi sebagai pegawai negeri karyawan BPS dan BKKBN, berjuang bersama rakyat banyak mengubah budaya dengan norma jumlah anak banyak menjadi keluarga dengan jumlah anak yang sedikit. Suatu karya besar yang diraih dalam waktu singkat sehingga mengejutkan dunia dan mengantar Presiden RI, almarhum HM Soeharto,  mendapatkan Penghargaan World Population Awards dari PBB. Lebih lanjut dari itu berjuang bersama masyarakat luas mengentaskan kemiskinan dengan hasil gemilang sehingga sekali lagi Presiden RI mendapatkan Penghargaan PBB pada tahun 1997 karena kemiskinan yang sangat tinggi sebesar 30 persen pada tahun 1990 bisa diturunkan menjadi 11 persen pada tahun 1997, suatu prestasi yang sangat sukar di ulang sampai hari ini.

taman3.jpg

Setelah bunga-bunga mawar dan sedap malam ditaburkan, pak Haryono diikuti anak-anak secara bergantian menaburkan bunga melati di atas pusara Ibu Astuty tercinta dengan penuh haru dan air mata diikuti adik dan putra putrinya. Semua ingatan dan rasa kasih sayang di tumpahkan dalam doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar semua dosa Ibu Astuty diampunkan dan beliau ditempatkan di sisiNya yang terbaik. Kita mohon maaf kepada para sahabat dan handai taulan kalau Ibu tercinta ada kesalahan. Kunjungan ke makam pagi ini sungguh merupakan suatu kenangan yang sangat mengharukan pada Ibu Astuty yang tercinta.

Haryono SuyonoComment