BUMDes Desa Loleo Ekspor Ikan Tuna ke Jepang

loleo.jpg

Tim dari Kementerian Desa PDTT melaporkn bahwa sejak didirikan pada 2017, BUMDes Desa Loleo sudah mampu meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Unit bisnis BUMDes Desa Loleo bergerak di usaha perikanan dan memasarkan hasil tangkapan nelayan.

Desa Loleo terletak di Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. BUMDes Desa Loleo kata Romli telah memiliki 4 kapal tangkap ikan skala kecil. Dengan keempat kapal itu, 50 nelayan bergantian menangkap ikan. Setiap harinya, para nelayan bisa menangkap sekitar 800 kg. Setiap minggu, pendapatan nelayan sekitar Rp 2 juta. BUMDes akan terus tingkatkan untuk dapat menghasilkan Rp 2,7 juta setiap minggunya. Tidak heran, hal itu membuat kehidupan nelayan di Desa Loleo makin sejahtera. Selain kerja keras, rahasia kesuksesan BUMDes Desa Loloe karena bisnis yang dikelola sesuai dengan potensi yang ada di desa. Awalnya memang sulit mengelola BUMDes, karena masyarakat belum terbiasa dan tidak memiliki skill untuk mengelola BUMDes. Tapi karena, model bisnis yang dikembangkan tidak terlalu sulit maka BUMDes tetapi dapat meraup keuntungan.

Di bidang perikanan, banyak usaha yang bisa dikembangkan, antaranya menampung dan memasarkan hasil tangkapan nelayan setempat. Apalagi, para nelayan di wilayah pesisir dan pulau-pulau Maluku Utara yang berlokasi jauh dari kota sering kesulitan memasarkan hasil tangkapannya. Alhasil, tangkapan nelayan hanya dibeli oleh tengkulak dengan harga yang sangat murah. Itu pun tidak semua jenis tangkapan sebab para tengkulak hanya mau membeli ikan dengan nilai jual tinggi di kota.

Semua hasil tangkapan 50 nelayan itu ditampung BUMDes Loleo. Sebagian besar tangkapan ikan tuna itu di jual ke kota besar dan di ekspor ke Vietnam dan Jepang. Berkat adanya BUMDes yang dibiayai dana desa, justru sangat membantu untuk mensejahterakan kehidupan nelayan.

Haryono SuyonoComment