Dr. Tjepy F. Aloewie lulus doktor UNJ dalam usia 71 Tahun

tjepi1.jpg

Doktor Tjepy F. Aloewie, mantan Dirjen, Sekjen dan berbagai jabatan tinggi, sampai ke tingkat Kanwil dalam lingkungan Kementtrian Tenaga Kerja RI,  pada hari Selasa tanggal 25 Agustus yang lalu, setelah sejak tahun 2006, atas dorongan sahabatnya, Pak Firdaus, mulai mengikuti kuliah doktor pada Universitas ternama Universitas Negeri (UNJ) di Jakarta, menempuh Ujian Terbuka di hadapan Rektor dan Guru Besar yang terhormat di Jakarta, dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan. Sejak saat itu, biarpun sudah pensiun, beliau berhak memakai Gelar Doktor di muka namanya, ikut dalam barisan warga intelektual anak bangsa yang sangat terhormat. Menanggapi tanggung jawab atas gelar barunya, kepada Ketua Umum PB PWRI, di mana Doktor Tjepy F. Aloewie adalah salah satu anggota Pengurus yang rajin hadir pada berbagai kegiatan, memberi tanggapan bahwa beliau ingin mencontoh Pak Ketua, Prof. Haryono yang tetap dibutuhkan bangsa selalu memberikan yang terbaik disertai ridhoNya.

tjepi2.jpg

Dalam Ujian Terbuka di muka para Guru Besar Senior seperti Prof. Dr. Bedjo sujanto, Prof. Dr. Manahan Tampubolon, Prof. Matin dan sejumlah Guru Besar senior lainnya serta Rektor Prof Dr. Komarudin, Promovendus dengan tegar, bukan saja nampak sebagai Promovendus UNJ, tetapi malah masih kelihatan sebagai Pejabat Tinggi Kementrian Tenaga Kerja, menyampaikan paparan dengan tegas dan siap menjawab semua pertanyaan tanpa ragu-ragu. Barangkali tapa Disertasi, beliau sebagai mantan Pejabat Tinggi mampu memberi keterangan yang sangat valid pada Sidang yang sangat terhormat tersebut. Sehingga para Guru Besar yang kemudian mengajukan pertanyaan seakan “tersihir”  atas jawaban pertanyaan yang di dasarkan pada penelitian yang sangat komprehensif yang diurai dalam “paparan jlimet” melebihi “Laporan seorang Menteri” pada awal penyajian Disertasi. Para “Guru Besar Penguji” yang mendengarkan paparan “seakan terpukau” pada sajian “mahasiswa sepuh usia 71 tahun” tersebut.

Akibatnya tidak ada satupun Guru Besar yang menanyakan apakah satu Perusahaan KSS yang di teliti dan menjadi landasan berbagai kesimpulan Disertasi Ilmiah yang dipertahankan dalam ujian terbuka itu sudah merupakan sample yang valid atau, kalau perlu, “berbagai kesimpulan yang diambil” dibatasi  secara hati-hati karena data yang disajikan adalah “hasil study exploratory” yang diolah melalui kerja ilmiah komprehensif yang luar biasa.

tjepi3.jpg

Melalui jawaban yang sangat komprehensif, Bapak Tjepy F. Aloewie dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan dan berhak memakai gelar Doktor di muka nama beliau sebagai teladan dan contoh bagi generasi muda untuk tidak pantang mundur karena pada usia lanjut 71 tahun, seseorang bisa mengantongi gelar Doktor dan tetap sangat berguna untuk pembangunan nusa dan bangsanya. Barangkali masih sangat bisa membantu pemerintah atau Kementerian Tenaga Kerja RI  lebih efektif lagi. Selamat untuk Bapak Doktor Tjepy F. Aloewie, kami seluruh pensiunan ikut bangga atas karya Bapak. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan limpahan berkah kepada seluruh keluarga dan Bapak bisa menjadi contoh anak muda bangsa Indonesia yang luar biasa. Aamiin YRA.

Haryono SuyonoComment