Pembuatan Bahan Bakar dari Sampah Plastik

plastik.jpg

Noor Azasi menuliskan laporan yang menari tentang pembuatan bahan bakar dar sampah plastik Noor pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan. Ilir Mesjid merupakan salah satu desa di Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Kabupaten Amuntai yang terbentuk pada tanggal 1 Mei 1952 berubah namanya menjadi “Kabupaten Hulu Sungai Utara” sejak 14 Januari 1953 hingga sekarang. Menurut sejarah lokal, Amuntai  merupakan pusat kerajaan Negara Dipa yang terletak di Candi Agung.

Melalui kegiatan capturing, Karang Taruna Desa Ilir Mesjid menampilkan suatu inovasi desa yang menarik. Menurut keterangan pendamping dan ketua Karang Taruna, alat pengolahan sampah plastic sebagai bahan bakar berhasil dibuat setelah melalui serangkaian uji coba yang dilakukan secara mandiri. Berdasarkan sejumlah referensi, sampah plastik diketahui mengandung bahan dasar minyak yang bisa diolah menjadi bensin dan solar.

Proses pengolahannya sederhana. Sampah plastik dimasukan dalam mesin vakum kemudian diuapkan. Uap dari plastik tersebut ternyata menghasilkan bahan bakar minyak. Plastik kresek yang lemes itu bisa diubah menjadi solar. Plastik yang agak kaku dan tebal bisa diolah menjadi bensin, misalnya plastik bekas minyak goreng, botol plastik, kantong plastic deterjen, Alat pemanas untuk membantu penguapan, sementara ini masih menggunakan bahan bakar gas elpiji.

Selain bisa digunakan dalam pembakaran, bahan bakar cair yang dihasilkan terbukti bisa digunakan untuk menggerakkan generator listrik. Bila bisa dikembangkan, hal itu akan mengatasi dua masalah sekaligus. Pertama, menjadi sumber energy alternative. Kedua, membantu dalam mengurangi sampah plastic yang sudah juga membebani kawasan perdesaan. Proporsi sampah plastic sekitar 16 % dari total jumlah sampah. Penemuan ini merupakan buah positif dari program inovasi desa. Beragam menu pembelajaran dalam bursa inovasi desa dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya, telah memberi inspirasi dan merangsang motivasi para pemuda desa untuk ikut berinovasi. Sebagai catatan, pengolahan sampai plastic menjadi bahan bakar ini juga sudah dilakukan Bank Sampah Kelurahan Wlingi Kabupaten Blitar sejak 2009. Hal serupa juga berjalan di Magelang, Bandung dan beberapa daerah lain.***

Haryono SuyonoComment